PALU- Hari ini Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS, akan melepas sebanyak 966 wisudawan pada lulusan angkatan ke-90 Universitas Tadulako. Prosesi akan dilangsungkan di Gedung Auditorium Baru Universitas Tadulako pukul 08.00 Wita.
Berdasarkan urutan jumlah wisudawan ke-90, 966 wisudawan tersebut terdiri dari Pascasarjana sebanyak 87 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 350 orang, Fakultas Kedokteran 16 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 111 orang, Fakultas Ekonomi 74 orang, Fakultas Hukum 98 orang, Fakultas Teknik 39 orang, Fakultas Kehutanan 47 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat 24 orang, Fakultas Pertanian 59 orang Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (MIPA) 18 orang dan Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) 18 orang.
Sementara itu wisudawan dengan IPK tertinggi, tercepat dan termuda tingkat universitas adalah Muhammad Syaiful Fadly, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin sebagai wisudawan dengan IPK tertinggi dan tercepat. Laki-laki kelahiran Kolonodale, 6 Oktober 1995 itu mampu meraih IPK 3,80 dengan lama studi 3 tahun 1 bulan 28 hari.
Sedangkan wisudawan termuda adalah Fitria Maslin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Perempuan kelahiran Parigi, 16 Februari 1997 itu mampu menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 4 bulan 19 hari dengan IPK 3,79.
Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS, berharap wisudawan dapat meneruskan perjalanan menuju sukses dengan baik. Pelajaran dan pengalaman yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dapat menjadi modal untuk meneruskan perjalanan panjang menuju kesuksesan.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Tadulako, Prof Dr Sutarman SH MH, mengatakan wisuda yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 21 Desember, dimundurkan menjadi hari ini 28 Desember 2017. Jumlah yang akan diwisuda hari ini adalah 966 wisudawan dengan 11 Fakultas dan pascasarjana. “Saya berharap setiap kali wisuda dilangsungkan, jumlah wisudawannya seperti angkatan 90 ini. Mengingat beberapa kali pelaksanaan wisuda kami harus membatasi karena beberapa faktor, salah satunya berkaitan dengan kapasitas ruangan,” pungkasnya. (jcc)
