TOLITOLI

Waspada! Longsoran di Jalur Trans Tolitoli

Dilihat
Kondisi jalan amblas di Desa Pangi Kecamatan Baolan, Tolitoli, Minggu (2/7). Warga khawatir, jika tidak segerah ditangani, tidak menutup kemungkinan jalan tersebut bisa putus. (Foto: Yuslih Anwar)

TOLITOLI – Pengendara perlu berhati -hati saat melintas di Jalan Poros Trans Sulawesi, Desa Pangi Kecamatan Baolan. Jalan amblas sepanjang kurang lebih 20 meter serta kedalaman jurang sekitar 25 meter, sewaktu-waktu bisa saja mengancam jiwa pengendara di jalan tersebut jika tidak berhati-hati saat melintas.

Jalan amblas akibat tanah longsor yang terjadi pada awal bulan Juni lalu, hingga kini tidak kunjung mendapat perhatian dari pihak terkait, khususnya PT Kunia Graha Mandiri selaku rekanan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan rutin selaku pemenang tender.

Padahal menurut warga sekitar, awalnya kondisi jalan tersebut tidak terlalu parah, hanya bagian pinggiran saja yang mengalami retakan pada aspal, namun karena tak kunjung mendapatkan penanganan, sedikit demi sedikit, tergerus aliran air saat hujan, kondisi jalan tersebut akhirnya amblas, hingga hampir merusak setengah badan jalan.

“Waktu terjadi longsor pertama bertepatan dengan banjir awal Juni lalu, kindisinya tidak seperti ini, tapi karena dibiarkan, akhirnya tergerus, sedikit demi sedikit aspalnya patah dan akhirnya sampai seperti sekarang ini kondisinya,” tutur Budiman warga sekitar.

Amatan media ini di lokasi tersebut, akibat amblasnya jalan yang menghubungkan lalu lintas dari arah Palu, Parimo maupun Donggala menuju Tolitoli,  saat ini hanya bisa dilalui kenderaan satu jalur saja, bahkan jika kebetulan saat padat kenderaan dari arah berbeda, sering kali menciptakan kemacetan yang cukup panjang.

Anggota DPRD Tolitoli bahkan akhirnya angkat bicara mengenai kondisi tersebut, mereka menilai sejak pemeliharaan jalan wilayah Tolitoli dipihak ketigakan kepada kontraktor, penanganan paska musibah bencana alam sangat lamban ditangani oleh kontraktornya. “Kami sudah konfirmasi, ternyata pemeliharaan jalan itu telah dipihak ketigakan, tidak lagi ditangani oleh Dinas PU. Nah, kerja rekanan ini yang kami pertanyakan, kenapa sampai tidak tanggap menangani masalah seperti ini. Masalahnya sudah hampir sebulan dibiarkan seperti itu, itukan namanya tidak becus,”  Kata Wakil Ketua DPRD Tolitoli, Mustarim.

Alasan Mustarim mengatakan kinerja perusahaan tersebut tidak becus dan meminta dinas terkait segera mengevaluasi, disebabkan indikator ketidak mampuan dan kurangnya tanggung jawab perusahaan. Ia mencontohkan, beberapa titik longsor di KM 4 Kelurahan Sidoarjo, jika pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulteng tidak segera turun tangan, material longsor mungkin sampai saat ini tidak dibersihkan. Kemudian amblasnya poros jalan Desa Pangi yang dibiarkan sudah hampir sebulan lamanya.

“Coba kita bandingkan dengan bencana alam yang menghayutkan jembatan Desa Pangi Beberapa bulan lalu, karena masih ditangani oleh dinas terkait, hanya memakan waktu sekitar 5 hari jembatan darurat sudah diadakan, bahkan dapat dilalui kenderaan bertonase besar,” ujarnya lagi.

Dikonfirmasi mengenai kondisi jalan tersebut, Pengamat dan Pengawas BPJN Satker Sulawesi Tengah, Moh Iwan Radjak ST menjelaskan, karena lambanya pihak rekanan mengatasi pemulihan kondisi tersebut. Pihaknya menurut dia, akan segera mengambil langkah taktis dengan mengambil alih tanggung jawab pihak rekanan. “Karena sifatnya cukup urgen, insya Allah besok, (hari ini red) kami akan segera turun lapangan menangani masalah jalan itu, alat berat sudah kami kirim ke lokasi,” terang Moh Iwan Radjak.

Sementara dimintai keterangannya mengenai hal tersebut, Suwandi selaku General Superintenden (GS) dari PT. KGM berkelit, lambannya penanganan kerusakan jalan tersebut, dikarenakan pihaknya kewalahan mengatasi banyaknya titik longsor pasca banjir yang melanda Tolitoli. “Belum lagi bertepatan dengan mendekati perayaan lebaran, para pekerja libur. itulah sebabnya penanganannya lambat dilakukan. Tapi insya Allah tanggal 5 kita sudah mulai mengerjakan,” jelas Suwandi saat dikonfirmasi kemarin. (yus)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.