
PALU – Warga Jalan Bantilan, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, sore kemarin (14/8) digemparkan dengan penemuan mayat yang berada dalam sebuah mobil warna abu-abu dengan nomor polisi DN 420 BD.
Kanit Krimum Polres Palu Ipda Fahat Bafadal saat dimintai keterangan di TKP menjelaskan, peristiwa terjadi sudah dua hari terakhir, dan tidak ada inisiatif baik warga maupun keluarga korban melaporkan kepada pihak kepolisian. ”Ini yang kami sayangkan,” tegasnya.
Kata Fahat, saat ini korban akan dibawa ke RS Bayangkara Palu. Akan tetapi dengan melihat kondisi korban yang sudah membusuk, sangat susah untuk mengetahui apa ada kejanggalan penyebab kematian korban. “Kalau melihat kondisi tidak ada tanda apapun di sekitar lokasi, karena korban ditemukan warga di dalam mobil, dengan posisi korban seperti beristirahat,” ujarnya.
Sementara, informasi yang dihimpun koran ini di TKP, keberadaan mobil tersebut sudah dilihat masyarakat sejak Sabtu (12/8) lalu, terparkir di pinggir Jalan Bantilan, tepatnya dekat Masjid Agung Darussalam Palu. Namun, selama kurun waktu selama dua hari terakhir warga tidak menghiraukannya. Nanti diketahui setelah ada bau yang tidak sedap dari arah mobil tersebut.
Setelah diperiksa, ternyata di dalam mobil tersebut terdapat sesosok mayat yang diketahui bernama Suho Lacangka (52 tahun), warga Loli, Kabupaten Donggala. Mengetahui hal itu, warga pun langsung melaporkan ke Polsek Palu Barat yang kantornya tak jauh dari TKP.
“Selama dua hari kok tidak bergerak ini mobil, akhirnya saya meminta kepada anak yang sedang bersepeda untuk melihat ke dalam mobil, dan anak itu mengatakan ada orang di dalamnya yang sudah membusuk. Maka saya panggil warga sekitar, kemudian melaporkan ke Polsek Palu Barat,” ungkap Nur Nia, pemilik warung di sekitar TKP.
Di dalam mobil, posisi mayat sedikit terbaring dengan kursi mobil bagian depan sebelah kanan (posisi sopir, red) yang agak di rebahkan ke belakang. Warga menduga, kemungkinan waktu itu korban sedang beristirahat. “Seperti sedang istirahat,” tambah Nur sambil melihat korban.
Untuk mencegah agar masyarakat tidak mudah mendekati mobil tersebut, Tim Inavis Sat Reskrim Polres Palu yang mendatangi TKP langsung memasang garis polisi.
Selang beberapa waktu kemudian, akhirnya ada pihak keluarga yang datang setelah mengetahui identitas kendaraan ditemukannya mayat tersebut. “Iya ini keluarga saya,” aku Desi, keponakan korban.
Desi menjelaskan, bahwa korban sebelumnya pergi untuk mengantarkan cucunya ke salah satu sekolah di Kota Palu, sejak 12 Agustus 2017 lalu. Sejak hari itu, tak ada kabar dari korban yang membuat keluarga panik. ”Keluarga hanya mencoba menelepon korban selama dua hari, dan tidak ada jawaban dari korban selama dua hari itu,” kata Desi lagi.
“Kalau tidak salah ada penyakit ini bapak,” imbuhnya sambil menetaskan air mata.
Desi yang datang ke TKP mendampingi anak korban, menjelaskan bahwa korban adalah pensiunan petugas Pertamina dengan tugas terakhirnya di wilayah Palopo. “Hanya bilang habis antarkan cucunya mau pergi keluar,” tutur Desi, mengutip perkataan korban kepada anak kandungnya saat berpamitan waktu itu. (who)