PALU KOTA

Warga Besusu Tengah Tenggelam di Sungai Palu

Dilihat
Jasad korban tewas tenggelam, Agus, saat dievakuasi menuju mobil patroli dan dibawa ke RS Bhayangkara Palu Senin (1/5). (Foto: Mugni Supardi)

PALU- Muara Sungai Palu kembali menelan korban. Salah seorang warga Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, tewas tenggelam di muara Sungai Palu Senin (1/5) siang.

Korban tenggelam bernama Agus (24). Siang itu korban sedang memancing bersama warga lainnya. Namun takdir berkehendak lain, hidup Agus berakhir tragis karena dia terseret dan sungai membawanya hingga di kedalaman. Setelah kurang lebih satu jam korban tenggelam, barulah korban berhasil ditemukan di pinggir sungai.

Pencarian terhadap mayat Agus yang dilakukan Tim Basarnas Kota Palu siang kemarin, jadi perhatian warga sekitar dan pengendara yang melintas di sekitar Jembatan Palu IV di Jalan Rajamoili. Di lokasi kejadian tampak disesaki warga dan pengendara yang ingin melihat dari dekat kejadian siang itu.

Menurut Aco (30), salah satu saksi mata yang juga teman korban saat memancing ikan, korban mulai tak terlihat lagi sekitar pukul 11.30 Wita.  Posisi korban saat memancing, jaraknya dengan teman-temannya cukup berjauhan.

“Saya sudah ingatkan dia (korban,red) untuk tidak terus berjalan ke tengah sungai. Karena sudah agak dalam. Setelah itu saya bergeser ke titik lain. Posisi kami jauh waktu itu. Tiba-tiba ada yang teriak korban terseret arus dan tenggelam,”cerita Aco.

Kata Aco, semua rekannya yang memancing siang itu termasuk dirinya, berupaya untuk menolong korban yang tenggelam. Saat terseret arus ke kedalaman, korban masih sempat berusaha berenang ke tepian supaya lepas dari derasnya arus sungai. “Kami sempat berusaha menolong korban dengan stik pancing. Akan tetapi korban sudah tidak bisa menjangkaunya. Dari situlah korban terseret ke bawah arus dan tenggelam,”ujar Aco sedih mengingat kejadian naas yang menimpah sahabatnya itu.

Pencarian korban yang dilakukan Tim Basarnas, awalnya tidak mendapatkan jejak korban. Sebab arus sungai beserta angin laut yang begitu kencang, jadi kendala untuk mencari korban.

Sejam kemudian, ada warga yang melihat benda yang menyerupai sosok manusia terbawa ombak. Menggunakan switer warna abu rokok. Disitulah ada warga berteriak dan memberi tahu. Rekan korban dan beberapa warga lain berlari menuju arah suara teriakan. Dan langsung dipastikan bahwa benda itu tadi adalah mayat korban.

Setelah itu, korban dievakuasi ke pinggir sungai. Tapi nyawa korban sudah tidak bisa tertolong. Wajah dan tubuh korban terlihat sudah membengkak.

Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Palu sekitar pukul 13.00 Wita menggunakan mobil patroli.

Kaka korban, Iswanto mengatakan, sebelum hendak pergi memancing anak ke-4 dari lima bersaudara itu, memang dilarang untuk pergi memancing ikan. Karena kondisinya masih kurang sehat. “Saya sempat tegur, jangan dulu ikut memancing. Karena malamnya korban terlihat lemas dan batuk-batuk. Namun korban tetap ingin ikut memancing bersama temannya,” cerita sang kaka saat berada di RS Bhayangkara Palu siang itu.

Yang menarik, sebelum korban berangkat memancing di sekitar Jembatan Palu IV, korban lebih dulu update status. Di akun facebook milik korban, Aghust Prayhudy Besusu, tertulis status “ya allah…brilah hambamu hari ini rezzki yng cukup untuk hmba dan skluarga hamba ya llah…amiin amiin”. Kemudian tertulis di bawah status itu hastag #mancing dulu ahhh…_02. Sebelum menemui ajalnya, korban lebih dulu berdoa untuk dirinya dan keluarganya untuk diberi rezeki. (cr3)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.