PALU– Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola MSi, memimpin langsung investigasi terhadap Wakil Bupati Morowali Utara (Morut) Asrar Abdul Samad, di ruang kerjanya, Kamis (15/2). Investigasi sebelumnya dilakukan terhadap Bupati Aptripel Tumimomor, di Rumah Jabatan Gubernur Siranindi II, Jalan Moh Yamin Palu.

Investigasi ini atas permintaan Menteri Dalam Negeri agar Gubernur Sulawesi Tengah melakukan investigasi terhadap insiden 9 Februari, dimana Wakil Bupati Asrar mengamuk dalam pelantikan pejabat yang dipimpin Bupati Aptripel.
Gubernur Longki Djanggola berharap Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara kembali bersama dengan itikad saling memperbaiki hubungan kerja yang baik, agar roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Morowali Utara berjalan dengan baik.
Ditemui usai menerima Wakil Bupati Asrar Abdul Samad, Gubernur mengaku selain mendengarkan permasalahan versi Wabub Asrar, juga memberikan arahan kepada Wakil Bupati agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Sebagai pemimpin Wabub diminta untuk dapat mengendalikan emosi.
‘’Prinsipnya kepada wakil bupati (Asrar Abdul Samad) kalau ada hal-hal yang tidak pas atau tidak puas dan lain-lain, jangan lagi bertindak seperti itu. Meluapkan emosi di depan publik, itu kurang paslah dari sisi etika sebagai seorang pimpinan,’’ jelas Gubernur.
Selain itu, Gubernur berharap sebagai seorang pemimpin harus lebih banyak bersabar. Terutama sebagai orang kedua diakui Gubernur terkadang timbul perasaan tidak dilibatkan. Padahal itu hanya perasaan yang belum tentu demikian sesungguhnya.
‘’Terkadang memang sebagai wakil timbul perasaan-perasaan tidak dilibatkan, merasa tidak diperankan. Perasaan yang lebih banyak, padahal belum tentu begitu,’’ terangnya.
Dari pertemuan investigasi, Wabub Asrar kata Gubernur memahami dan mengaku siap menerima apapun risiko dari tindakannya. Bahkan kepada Gubernur, Wabub mengaku siap untuk berdamai dan rukun kembali bersama Bupati Aptripel Tumimomor.
‘’Yang pasti dia (Wabub) siap untuk rukun kembali, berdamai dengan bupati, itu yang penting,’’ tandas Gubernur.
Gubernur berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Sulawesi Tengah. Sebagai pemimpin, bupati/wakil bupati, harus merawat komunikasi dengan baik. Memahami tugas dan kewenangan masing-masing.
‘’Kalau ini dipahami, saya yakin kejadian-kejadian seperti ini tidak akan terjadi,’’ tutupnya. (awl)