
PALU – Batalyon Infanteri (Yonif) 711 Raksatama yang bermarkas di Kota Palu, kembali dipercayakan menjalankan tugas operasi. Operasi kali ini yang diikuti Yonif 711 Raksatama, yakni Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) di wilayah perbatasan Maluku.
Untuk mengecek kesiapan tersebut, Panglima TNI memerintahkan Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI, Brigjen TNI Khairil Lubis bersama Panglima Kodam XII Merdeka, Mayjen TNI Madsuni turun langsung melakukan pengecekan pasukan dan materil, Jumat (22/6).
Disampaikan Waasops, pengecekan ini dilakukan, untuk melihat sejauh mana kesiapan satuan ini untuk ikut dalam penugasan Operasi Pamrahwan. “Batalyon ini akan lakukan pergantian dengan satuan lain yang menjaga daerah rawan di wilayah Maluku sampai ke pulau-pulau terluar,” jelasnya.
Sebelumnya Yonif 711 Raksatama, juga pernah mendapat kepercayaan melakukan tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Papua dan Negara Papua Nugini. Memang menurut Khairil, ada penilaian khusus dari Kepala Staf Angkatan Darat, bahwa satuan ini memang mampu menjalankan tugas-tugas operasi semacam ini.
“Tugas operasi semacam ini juga agar ada pengalaman yang dimiliki satuan. Jika memang nanti dalam tugas operasi, satuan ini dianggap bagus maka bisa jadi tidak hanya pengugasan dalam negeri tapi juga di PBB (luar negeri),” terang Waasops.
Usai mengecek kesiapan Yonif 711 Raksatama, Khairil mengakui, satuan ini secara keseluruhan sudah siap diberangkatkan. Dia pung mengingatkan, seluruh anggota Yonif 711 yang melakukan tugas di Maluku nantinya, harus bisa mewaspadai tumbuhnya kembali gerakan-gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang ingin melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saat ini masih ada arah untuk mengaktifkan kembali RMS. Untuk itu semua prajurit harus mengetahui dan mengenali daerah operasinya,” jelasnya.
Dalam operasi ini pula, kata dia, tugas teritorial harus dikedepankan. Sebab, nantinya pasukan akan lebih banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Penyesuaian diri anggota Yonif dengan kehidupan masyarakat di sana juga penting dilakukan.
“Nanti disana bila ada masalah kecil, coba dibantu untuk selesaikan, biar masalah yang kecil itu tidak menjadi besar,” pesannya.
Adapun anggota Yonif 711 Raksatama yang diberangkatkan dalam tugas Operasi Pamrahwan ini, berjumlah kurang lebih 500 personel, dengan waktu penugasan selama 1 tahun. Ratusan anggota Yonif 711 Raksatama ini sendiri, akan mulai diberangkatkan ke Maluku menggunakan kapal perang pada awal Juli mendatang. (agg)