HUKUM KRIMINALPOSO

Usai Bunuh Anak, Ayah Bunuh Diri

DIBACOK: Ny Berlian Pandoyu (40), korban penganiayaan suami saat diRawat di RSUD Poso. (Foto: BUDIYANTO WIHARTO)
Dilihat
DIBACOK: Ny Berlian Pandoyu (40), korban penganiayaan suami saat diRawat di RSUD Poso. (Foto: BUDIYANTO WIHARTO)

POSO – Kasus pembunuhan terjadi di Desa Korobono Kecamatan Pamona Tenggara Kabupaten Poso, Kamis (30/12) sore. Seorang anak lakilaki berinisal OZ (5) tewas ditangan ayahnya sendiri, Ekles Zantaga (53). OZ dibacok ayahnya dengan sebilah parang. Akibat luka bacokan yang sangat parah di bagian punggung, Balita itu pun tewas di tempat.

Nahasnya usai membunuh anaknya, sang pelaku nekat mengakhiri hidup dengan cara menusuk perut dan gantung diri. Sebelum bunuh diri, selain membunuh anak kandungnya, Ekles juga diketahui menganiaya istrinya, Berlian Pandoyu (40) dan satu anaknya yang lain, IZ (5). Akibat penganiayaan tersebut, istri dan anak pelaku sekarang di rawat instensif di kamar bedah RSUD Poso. OZ dan IZ merupakan anak kembar pasangan Ekles Zantaga dan Berlin Pandoyu.

Kepala Polsek Pamona Selatan Tenggara, Ipda I Wayan, membenarkan telah terjadinya kasus pembunuhan dan penganiayaan terhadap anak dan istri di wilayah hukumnya tersebut. Pihak Polsek, juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari keterangan sementara yang diperoleh, Wayan menyebut kasus pembunuhan dan penganiayaan yang dilakukan Ekles Zantaga terhadap anak kandung dan isterinya diduga karena tekanan psikis pelaku. “Menurut warga, pelaku ini orangnya emosional. Mudah tersinggung dan marah,” sebutnya.

Dari keterangan warga, kata Kapolsek, kasus penganiayaan dan pembunuhan terjadi karena sebab awal pelaku marah saat mengajak pulang isteri dari tempat memancing. Namun ditolak. “Pelaku ini ajak isterinya pulang. Tapi karena lagi asyik mancing dan kondisi cuaca lagi hujan deras, istrinya menolak. Disitulah terjadi percecokan hingga berujung pada penganiayaan dan pembunuhan,” ungkapnya.

Saat ini, kasus pembunuhan di Desa Korobono ini masih dalam penyelidikan. Sementara dua korban tewas, yakni OZ dan pelaku, sudah dimakamkan. Pemakaman terhadap pelaku sempat ditolak warga, meski akhirnya kemudian disetujui.(bud)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.