
SIGI – Tidak hanya memulihkan psikologi siswa sekolah dasar, Civitas Akademika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui relawannya turut serta mengatasi kebutuhan terkait air bersih. Seperti yang dilakukan Relawan Unesa di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, tepatnya di SDN 1 Biromaru, yang berhasil mendapatkan air bersih lewat sumur bor.
Penyerahan sumur bor berikut jaringan pipa yang didistribusikan kepada masyarakat sekitar Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, itu secara simbolis diserahkan Wakil Rektor Unesa, Drs Sujarwanto MPd kepada pihak sekolah, mewakili Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan MKes, yang berhalangan hadir.
Kepada Radar Sulteng, Sujarwanto mengungkapkan, memang selain program kesehatan mental dan dukungan psikososial bagi anak-anak korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala, Unesa juga memiliki beberapa program lain, yang merupakan bagian dari Unesa Peduli. “Salah satunya pengadaan air bersih dan jaringan pipa distribusi yang kita lakukan saat ini,” terang Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama ini.
Sebelum memberikan bantuan ini, sebut Sujarwanto pihaknya sudah telebih dahulu melakukan assessmen untuk menentukan apa yang diperlukan masyarakat. Salah satunya yakni kebutuhan terkait air bersih. Seperti di Desa Mpanau, yang berbatasan langsung dengan wilayah Kelurahan Petobo, Kota Palu yang terdampak likuifaksi, debit air bersih pasca gempa, mengalami penurunan. “Warga pun mengalami krisi air bersih, tapi Alhamdulillah setelah bekerja terus menerus hanya waktu empat hari tim Relawan kami berhasil mendapat air di kedalaman 46 meter,” jelasnya.
Selain dua program utama yakni pendampingan psikososial dan pengadaan air bersih, Unesa juga turut menyalurkan bantuan berupa pemberian tenda darurat juga LCD dan instalasi listrik kepada Universitas Tadulako. Juga membuat taman baca dan pemberian buku-buku bancaan kepada sejumlah sekolah dasar, seperti SD Inpres 1 Lere, SDN 1 Biromaru serta Madrasah Ibtidayah (MI) Alkhairat Biromaru. “Kami juga membuka pelayanan kesehatan untuk warga yang terdampak bencana ini,” tutur Sujarwanto.
Sementara itu, Penanggungjawab Instalasi Air, Abdul Hafidz mengungkapkan, keberhasilan Relawan Unesa mendapatkan air tersebut, juga dibantu masyarakat sekitar. Selama empat hari bahu membahu bekerja tanpa mengenal lelah, akhirnya air pun didapat pada kedalaman 46 meter. “Air yang kami dapat ini sangat jernih dan bisa langsung diminum, tim dokter juga sudah memastikan bahwa air yang kita dapatkan lewat sumur bor ini, kualitasnya sangat bagus,” sebut Abdul Hafidz, yang didampingi Agus Wiyono, Relawan yang juga Dosen Teknik Sipil Unesa.
Masih menurut Abdul Hafidz, debet air yang mereka dapatkan ini, cukup besar dan dapat melayani sejumlah rumah, tidak hanya untuk keperluan sekolah saja. Mereka pun, telah membuatkan instalasi pipa untuk distribusi air kesejumlah rumah warga yang berdekatan dengan SDN 1 Biromaru. (agg)
