PALU KOTA

Transit di Asrama, Calon Jamaah Haji Kesulitan Air Bersih

Dilihat

PALU – Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Palu yang sudah masuk ke dalam asrama haji transit Palu, mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh panitia asrama haji. CJH asal Kota Palu, Rusni (55) menyampaikan jika sebaiknya dari pihak panitia penyelenggara ibadah haji yang berwenang untuk mengurusi segala kelengkapan fasilitas di dalam asrama transit haji, harus sudah siap sebelum JCH masuk asrama.

Salah seorang calon jamaah haji menggunakan kursi roda saat tiba di Asrma transit haji Palu, Selasa (21/7). (Foto: Mugni Supardi)

“Kalau kita ini tahunya masuk ke dalam asrama semuanya sudah lengkap,” ungkapnya di kamar 12 Gedung Madinah, Asrama Haji Transit Palu, tempatnya menginap, Selasa (31/7).

Keluhan ini sangat beralasan menurut Rusni, hal ini karena fasilitas itu sangat memberikan kenyamanan bagi JCH, selama berada dalam Asrama Haji Transit. “Saya baru masuk sekitar pukul 10.00 wita hari ini (kemarin), saya cek air di kamar mandi, rupanya air krannya tidak mengalir, padahal air tersebut sangat berarti buat kami, yang ingin menggunakan air tersebut, seperti untuk mandi, air wudhu dan sebagainya,” ujar warga  Kelurahan Kamonji, Kota Palu.

Sementara Penanggungjawab Asrama Haji Transit Palu Muhammad Latopada membenarkan, jika bersamaan dengan hari JCH ke dalam asrama, mulai kemarin, sebagian dari pipa air yang terhubung ke kamar masing-masing JCH menginap, itu belum teraliri air bersih milik PDAM.

“Memang ada sebagian dari pipa air yang menghubungkan ke kamar gedung Madinah belum teraliri air bersih, karena di bagian induk pipa yang ada di belakang gedung tengah rusak, dan Inysa Allah akan dikerjakan oleh petugas kami,” sebutnya.

Sementara untuk penampungan air mandi, yang berasal dari tampungan tong air berukuran besar, itu sudah sering digunakan di dalam asrama haji, sejak beberapa tahun yang lalu, dan bahkan tahun kemarin, sudah menggunakan fasilitas bak mandi dengan tong berukuran besar.

“Fasilitas tempat penampungan air berupa tong berukuran besar itu sudah sering kita gunakan di sini, bahkan tahun kemarin juga kita gunakan,” tuturnya.

Dari pantauan wartawan Radar Sulteng saat mendatangi beberapa kamar yang dihuni oleh para JCH, fasilitas seperti ketersediaan pendingin ruangan (AC) sudah digunakan dan bukan menggunakan kipas angin yang standar. Selanjutnya untuk kamar yang akan di tempati oleh JCH, ada yang dihuni sebanyak 6 orang dalam satu kamar hunian, ada 8 orang, dan bahkan juga ada yang 12 orang dalam satu kamar, dan semua kamar yang dihuni itu sudah menggunakan kasur busa.

Untuk ruang makan bagi seluruh calon jamaah haji yang menginap di asrama transit haji pun, terpisah antara yang JCH laki-laki dan JCH perempuan. Sementara untuk air bersih sudah mengalir di gedung Jabal Nur dan Jabal Tsur, sementara yang bermasalah hanya ada di Gedung Madinah di kamar 12, 11, 5 dan 7 yang tidak mengalir, padahal JCH sudah berada di dalam kamar yang airnya tadi tidak mengalir. (zal)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.