PALU – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Palu bersama Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Palopo melakukan recovery Tower 57 SUTT 150 kV Makale – Palopo.
Untuk diketahui, pada tanggal 15 Maret 2022 lalu, petugas ground patrol (PGP) yang melakukan patroli pada jalur transmsisi 150kV melaporkan, bahwa terjadi pergeseran tanah/longsor sekitar area tower nomor 57 pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Jurusan Makale – Palopo, yang tepatnya berlokasi di Uraso, Kecamatan Bassesangtempe, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Manager PLN UPT Palu IR Kamran ST MT mengatakan,
kejadian pergerakan struktur tanah di sekitar tower tersebut merupakan dampak lanjutan pelebaran jalan yang sudah termitigasi sebelumnya dengan memasang bronjong.
Namun seiring dengan waktu karena kontur tanah ditapak tower ini juga bersebelahan dengan sungai sehingga mempercepat pergeseran tersebut. “Dampak dari pergeseran tersebut menyebabkan member tower 57 mengalami deformasi sehingga kondisi tower menjadi kritis karena mulai miring dan perlu segera penanganannya,” kata Kamran kepada Radar Sulteng, Selasa (5/4).
Menurutnya, tower-tower transmisi merupakan prasarana yang sangat vital dalam penyaluran tenaga listri, termasuk tower 57 ini merupakan tulang punggung untuk mengevakuasi daya dan menyalurkannya ke kota Palopo dan sekitarnya. Sehingga PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi Palu bersama Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Palopo sebagai pengelola aset transmisi tersebut, dengan sigap mengambil tindakan cepat untuk mengamankan pasokan listrik ruas Makale – Palopo dengan memitigasi jangka pendeknya, adalah membangun Tower Emergency Restoration System (ERS) yang berfungsi untuk mengambil alih sementara peran Tower 57 yang mengalami kondisi kritis.
“Sudah jadi hal lumrah bahwa lokasi tower biasa kondisinya ekstrim,” singkat Kamran.
Dia mengakui, tower 57 inipun lokasinya jauh dari kota Palopo dan juga jauh dari Tanah Toraja. Akses jalan dengan medan yang sangat sulit dilalui merupakan tantangan tersendiri yang mesti dihadapi di lapangan. Dengan pertimbangan efisiensi waktu, setelah urung rembuk maka disepakati mencari lokasi basecamp terdekat. “Dan dengan pendekatan kearifan lokal maka dipilihkan rumah warga dekat lokasi tower yang tentunya dengan fasilitas tidak bisa dibandingkan penginapan selama pekerjaan berlangsung,” terangnya.
Tantangan lainnya adalah kondisi cuaca yang sewaktu-waktu berubah dengan cepat. Intensitas hujan yang cukup tinggi, akses jalan ke titik pembangunan ERS yang terjal merupakan menu sehari-harinya tim yang menjadi tantangan dalam proses mobilisasi material. Namun kata Kamran, hal tersebut tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk bekerja semaksimal mungkin.
Pembangunan tower ERS T.57 mengerahkan sekitar 40 personel yang tim intinya secara keseluruhan dari UPT Palu sendiri yaitu dari tim ERS ULTG Palopo, tim ERS ULTG Mamuju serta tim ERS ULTG Palu serta disupervisi dari tim bidang transmisi kantor induk dibantu oleh Petugas Ground Patrol (PGP) transmisi dan tenaga helper.
Kamran menambahkan, dengan semangat dan jiwa korsa sebagai suatu kolaborasi tim, maka pekerjaan dapat selesai lebih cepat dari target waktu yang telah ditetapkan. Dengan memangkas lebih dari separuh jadwal yang ditetapkan di awal, yaitu direncanakan 30 hari dengan realisasi pembangunan tower ERS dapat diselesaikan dalam waktu 13 hari mulai dari tahap survey, perkuatan sementara tower eksisting, perencanaan, analisa, mobilisasi material hingga pembangunan.
“Tower ERS T.57 Energize pada tanggal 28 Maret 2022 dan SUTT 150 kV Makale – Palopo beroperasi kembali dengan normal untuk tetap melayani kehandalan supply daya listrik ke kota Palopo dan sekitarnya,” tutupnya.(acm/*)
