POLITIKA

Toreh Sejarah, Sulteng Jadi Tempat Pertama Kali Suharso Monoarfa Lantik DPW PPP

BERSATU: Ketua Umum PPP, Suharso Manoarfa (baju putih) foto bersama para pengurus didampingi Gubernur Sultenh, Rusdi Mastura usai pelantikan. FOTO: AGUNG
Dilihat

PALU – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi sejarah baru bagi Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa yang untuk kali pertamanya melantik kepengurusan DPW PPP selama menjadi Ketua Umum. Tidak hanya DPW, Suharso juga melantik kepengurusan sejumlah Dewan Pengurus Cabang (DPC) se Sulawesi Tengah, di aula salah satu hotel di bilangan Jalan Abdul Rahman Saleh, Birobuli Utara, Kota Palu.

Suharso yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini, turut membuka kegiatan Workshop Political Marketing yang diikuti sejumlah pengurus maupun kader PPP Sulawesi Tengah. Turut hadir dalam kegiatan itu, Gubernur Sulawesi Tengah, H Rusdi Mastura.

Dalam arahanya usai melantik kepengurusan DPW PPP Sulteng di bawah komando Fairus Husen Maskati serta DPC se Sulawesi Tengah, Suharso menyampaikan, bahwa tagline ‘merawat persatuan dengan pembangunan’ harus benar-benar dipedomani seluruh kader PPP di mana pun berada. Seluruh kader PPP diminta harus peka terhadap kondisi di lingkungannya masing-masing. “Kita tidak mungkin mengajak orang dalam persatuan, kalau perutnya dalam keadaan lapar. Untuk itu dibutuhkan kerja-kerja pembangunan agar, persatuan yang kita dambakan itu terwujud,” terangnya.

Kerja-kerja pembangunan yang sederhana, yang dapat dilaukan para kader, kata dia, yakni dengn kerja-kerja elektoral dalam pengentasan kemiskinan di lingkungn terdekat. Ketika masih ada masyarakat miskin, kader PPP harus bantu minimal bagaimana meningkatkan keterampilan masyarakat agar berguna meningkatkan pula pendapatannya. “Kita kader, harus mendorong mereka yang miskin agar jangan terus hanya menerima Bansos, tapi bagaimana mereka bisa benar-benar memiliki keterampilan yang dapat meningkatkan ekonomi mereka,” pinta Monoarfa.

Lebih lanjut disampaikan Ketua Umum PPP, bahwa Pemilu saat ini tidak sampai 2 tahun lagi. Seluruh kader, tidak bisa menghadapinya dengan cara-cara kerja konfensional. Telah banyaknya anak muda bergabung dalam partai ini, diharapkan pula punya cara yang lebih bagus dan lebih baik lagi. “Tentu, kita harus membaca data maupun fakta sejarah PPP di Sulteng. Kita juga tidak boleh terlena dan berangan-angan PPP dahulu (yang sempat Berjaya), nostalgi harus dirasionalkan berdasar fakta dan data sesungguhnya,” jelasnya.

Untuk itu lah, kata dia, perlu ada instrument atau alat ukur, agar langah menuju Pemilu 2024 di daerah ini bisa tepat. Salah satunya lewat Workshop Political Marketing dan Bedah Dapol ini. Sehingga dia meminta, para kader PPP di Sulteng benar-benar bisa mengikuti workshop ini dengan serius, dalam rangka nasib parta di 2024 mendatang.

Sementara itu sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura dalam sambutannya, banyak memberikan semangat kepada para kader PPP Sulteng. Rusdi yang semasa muda adalah kader masyumi, mengetahui persis bagaimana di tahun 70an, 80an hingga 90an, PPP sempat Berjaya di Sulawesi Tengah. “Pengurus saat ini harus bisa kembalikan kejayaan PPP itu,” pesan Gubernur.

Komitmen persatuan PPP dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kata Gubernur, juga tidak perlu diragukan lagi. PPP kata dia, juga paham betul bagaimana mempersatukan bangsa ini. Dia juga menceritakan sosok tokoh masyumi, yakni M Natsir, yang dikenal dengan Mosi Integral Natsirnya, menyatukan kembali negara Indonesia kedalam NKRI, setelah sempat dicabik-cabik oleh belanda. “Beliau adalah tokoh Islam, yang berpandangan bahwa NKRI lahir dari semua golongan. Semangat ini lah yang terus PPP gaungkan. Maka itu para kader-kader muda, bangga lah kalian menjadi PPP,” puji Gubernur.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Sulteng Fairus Husen Maskati, mengatakan, bahwa diperkirakan pada Tahun 2024 mendatang ada sekitar 110 juta penduduk Indonesia yang berusian 17 hingga 35 tahun. 52 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Dalam pembangunan, kata dia, anak muda akan jadi pelaku utama atau motor penggerak di berbagai sektor. “Artinya, hari ini anak muda lah yang akan sangat menentukan nasib dan masa depan bangsa 5 tahun mendatang, khususnya di Sulawesi Tengah,” ungkap Fairus, menyinggung keterlibatan kaum muda di kepengurusan DPW PPP Sulteng saat ini.

Lanjut dia, dirinya yang merupakan kaum muda, sebagai Ketua DPW PPP, juga ingin membangun kesadaran tentang pentingnya peran anak muda dalam dunia politik. “Satu hal yang juga perlu saya sampaikan, muda tidak selalu didefinisikan dengan angka. Muda bukan hanya fisik semata, muda mengacu pada mindset, pola pikir dan perspektif kita memandang sesuatu,” jelasnya.

Bagi orang pesimis, kata dia, muda dipandang sebagai sesuatu yang kurang berpengalaman, kurang sabar dan kurang ini itu. Namun, bagi orang optimis, sebut Fairus, muda adalah kekuatan. “Karena apa? Karena muda memilih 3 hal utama, pertama fisik yang kuat, mentalitas yang kuat (keberanian menghadapi tantangan ), ketiga kapasitas intelektual yang kuat karena rasa ingin tahu yang besar,” tegasnya. (agg)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.