EKONOMIINTERNASIONAL

Tiga Indikator Indonesia Sukses Tuan Rumah KTT G20

Para narasumber diseminasi hasil presidensi G20 di Bali
Dilihat

BALI – Guru Besar Hukum International Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LLM, PHD mengatakan, dampak Presidensi G20 bagi Indonesia di Percaturan Ekonomi, dan  Politik Global sangat diperhitungkan. Kehadiran hampir semua kepala negara dan kepala pemerintahan menjadi indikator Indonesia sukses menyelenggarakan KTT G20.

Saat menjadi narasumber Diseminasi hasil Presidensi G20 yang diprakarsai Bank Indonesia di Bali, 7- 8 Desember 2022, Prof. Hikmahanto yang juga Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani menjelaskan, ada tiga Indikator keberhasilan Presendensi G20 Indonesia.

Yang pertama katanya, hadirnya hampir semua kepala negara dan kepala pemerintahan serta pimpinan organisasi internasional.
Kedua, Selama penyelenggaraan KTT G20 keamanan terkendali dan keselamatan kepala negara dan kepala pemerintahan terjamin.
Serta ketiga, berbagai program dari tiga focus tema yang diusung oleh Indonesia Recover Together, Recover Stronger, selama satu tahun berhasil disepakati sebagai terobosan bagi pertumbuhan perekonomian dunia.

Disamping membicarakan agenda yang telah ditetapkan oleh Indonesia sebagai Presiden G20, hal yang penting untuk menjadi pembahasan di luar agenda dan menentukan nasib dunia adalah pertemuan kepala negara dan kepala pemerintahan terkait perang di Ukraina.

Presiden RI, Joko Widodo katanya, mendapat apresiasi dari dunia terkait upaya untuk menyelesaikan perang di Ukraina meski hingga saat ini masih berlangsung.

‘’Tidak ada negara yang kehilangan muka dalam Leaders’ Declaration meski Rusia mendapat kecaman dari sebagian anggota G20 yang merujuk pada Resolusi Majelis Umum mengingat dalam deklarasi disebutkan bahwa Forum G20 bukan tempat pembahasan masalah politik,’’ ungkap Prof Hikmahanto.

Yang menarik juga diuraikan Prof Hikmahanto bahwa, banyaknya bilateral meeting yang dilakukan di sela-sela KTT G20 dan yang menjadi bilateral meeting terpenting adalah pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jin Ping yang berkomitmen untuk bersaing tanpa melibatkan penggunaan senjata dan kekerasan.

Masih kata Prof. Hikmahanto bahwa Indonesia memiliki kredensial untuk berperan dalam percaturan ekonomi-Politik global. Setidaknya ada tiga poin leaders Declaration yang dihasilkan, pertama, Indonesia mampu memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif dengan memperhatikan kemaslahantan dunia, tidak pada kelompok negara atau Kawasan.
Kedua, Indonesia mampu membuat terobosan-terobasan yang tidak pernah terpikirkan oleh negara-negara di dunia. Semisal menghentikan perang dengan mengingatkan krisis besar akan dihadapi oleh dunia.
Ketiga, Indonesia dapat menjalankan politik luar negeri bebas aktif secara konsisten dalam persaingan global.

‘’Kepiawaian Indonesia dalam berdiplomasi sangat diapresiasi dunia. Presiden Jokowi tanpa sungkan langsung mengontak kepala negara dan kepala pemerintahan agar hadir,’’ urai Prof Hikmahanto seraya menyebut bahwa, suasana G20 sangat rileks sehingga antar kepala negara dan kepala pemerintahan dapat berinteraksi secara formal.

Pada kesempatan yang sama pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Fitra Faisal Astiadi mengatakan, manfaat strategis penyelenggaraan Presidensi G20 oleh Indonesia dapat dibagi atas manfaat ekonomi, manfaat politik dan manfaat bagi pembangunan social. Manfaat ini dapat ditimbulkan oleh main event (summit) maupun side event (pra-summit).

Dibidang ekonomi, dampak langsung penyelenggaraan Presidensi G20 adalah peningkatan penerimaan visa negara melalui kehadiran delegasi dan peserta internasional.

Kegiatan Presidensi G20 dapat berkontribusi secara signifikan terhadap sektor-sektor yang berhubungan langsung yakni, sektor akomodasi dan makan minum. Sektor transfortasi dan sektor pariwisata.
Dalam jangka menengah peningkatan kegiatan ekonomi tersebut diproyeksikan dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan sinyal positif bagi masyarakat.
‘’Kunci sukses pariwisata ada tiga yaitu, keamanan, akses dan kualitas sarana. Yang tidak kalah penting juga kondisi pandemi Covid-19. Wisman paling tidak suka pakai masker, PCR dan harus longgar Prokes,’’ demikian tegas Fitra.

Sementara Chairman of Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana menjelaskan, manfaat dari hasil Presidensi G20 untuk Pariwisata Bali mulai meningkat. Sedangkan infrastruktur banyak Kawasan wisata dipercantik seperti, Nusa Dua, Kuta, Sanur dan Ubud sebagai lokasi utama penyelenggaraan KTT G20.
Sedangkan manfaat Ekonomi, diperkirakan mencapai Rp7,4 triliun terhadap produk domistik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022. Sebagian besarnya akan berdampak bagi perekonomian Bali.
Konsumsi domestic yang didorong oleh rangkaian Forum G20 diperkirakan naik sampai Rp1,7 Triliun, serta menyerap tenaga kerja hingga 33.000 orang. Terutama tersebar di sektor transportasi, akomodasi, usaha mikro kecil menengah, MICE atau Meeting incentive conference exhibition.

Bali Tourism Board merupakan gabungan industry pariwisata Indonesia Bali beranggota 10 asosiasi antara lain, ASITA, PATA, IMATAF, PUTRI, PHRI, PAWIBA, SIPCO, ITGA, HILDIK TIPARI dan The Highest Chamber of Bali Vilage. (lib)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.