BERITA PILIHAN

Tenda Pengungsi Rusak Diterjang Angin Kencang

TIDAK ADA KORBAN : Pengungsi memindahkan barangnya setelah tendanya diterjang angin kencang, Jumat (28/12). FOTO: MUGNI SUPARDI
Dilihat

PALU – Puluhan tenda pengungsi di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, diterjang angin kencang sekitar pukul 12.00 wita, Jumat (28/12). Bukan hanya tenda yang terbang tinggi, namun satu unit sepeda motor juga ikut terseret dengan jarak tiga tenda dari lokasi parkirnya.

“Angin kencang sekali, saya sementara salat zuhur, saat tiga rakaat tenda sudah berterbangan kesana kemari, sudah rata semua,” kata Nijrawati kepada Radar Sulteng ditemui di lokasi.

Beruntung dalam kejadian itu para pengungsi tidak ada yang menjadi korban, hanya saja kondisi tenda-tenda ada yang robek dan patah.  “Kami harap ada tenda penggantinya,” lanjut Nijrawati.

Lurah Duyu, Nurdin F Adam mengungkapkan, saat kejadian itu dirinya bersama pengungsi yang lain melaksanakan ibadah salat Jumat. Setelah selesai para jamaah yang keluar dari masjid kaget karena posisi tenda sudah saling tumpuk dan berterbangan. “Hunian dari warga ini kurang lebih 30 tenda yang terbang dan rusak, tendanya dari China ini tidak bisa kami pakai lagi. Rangkanya banyak yang patah,” jelas Nurdin.

Untuk penanganan sementara, pihak dari BPBD Kota Palu langsung meninjau lokasi tenda yang terbang akibat angin kencang. Nurdin berharap agar ada tenda pengganti secepatnya, agar para pengungsi dapat berteduh. “Apalagi mengingat cuaca mendung ini, mungkin saja malam hari terjadi hujan,” sebutnya.

Sekretaris BPBD Kota Palu, Irsan Sidjo menambahkan, pihaknya akan mempersiapkan tenda umum atau yang berukuran besar untuk pengungsi yang tendanya rusak.  “Untuk sementara waktu kami sediakan dulu tenda umum untuk yang terkena dampak angin kencang,” ungkapnya.

Pantaun Radar Sulteng di lokasi pengungsi Duyu, ada sebagian warga yang memindahkan barang-barangnya ke tenda keluarga yang tidak terkena terjangan angin.  Sedangkan lokasi yang terdampak angin kencang juga berada di Jalan Veteran, Kelurahan Lasoani. Satu atap rumah warga terbang dan tersangkut di atas kabel. Beruntung tidak ada pengendara yang menjadi korban.

Terpisah, BMKG Stasiun Meteorologi Klas II Mutiara Palu menerangkan bahwa dalam streamlime analisis angin perlapisan dan citra satelit BMKG Mutiara tidak menangkap adanya pergerakan angin puting beliung sekitar pukul 12.00 kemarin.

BMKG sebelumnya juga sudah memberikan warning melalui media sosial bahwa berpotensi terjadinya angin kencang di wilayah Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parimo mulai Pukul 12.00 sampai 15.00 Wita. Fenomena ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara serta pertemuan angin di atas wilayah yang disebutkan di atas.

“Kami juga sudah berikan peringatan bahwa mulai tanggal 26 sampai 28 Desember itu intensitas hujan yang disertai angin kencang meningkat,” kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi KLas II Mutiara Palu, Riza Utami Renggah, STR.

Dia menyebutkan, dalam satelit BMKG terdeteksi angin dengan kecepatan 20 knot di wilayah Bandara Mutiara sekitar pukul 12.00 siang kemarin.

“20 knot itu level sedang, sudah masuk ke level waspada,” kata Riza.

Meskipun warning yang dikeluarkan hingga 28 Desember telah dilewati, namun dia mengimbau harus tetap waspada karena angin kencang masih berpotensi terjadi.

“Masih bisa berpotensi setelah dikeluarkan warning, prediksinya sampai besok (Hari ini, red),” tutup Riza. (acm)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.