PALU – Ketua DPW PPP Sulteng, Fairus Husen Maskati menegaskan tindakan antara pribadi kader partai dan partai tidak ada hubungannya. Sehingga pernyataan yang menyebut dan membawa-bawa nama PPP dari sebuah kasus dinilai sangat tendensius.
Apalagi pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang staf lembaga negara di forum resmi. Disampaikan Fairus, jika logika tersebut diikuti, maka sama saja apa yang disampaikan itu, bila ada umat beragama melakukan keburukan, maka agama yang disalahkan. “Kalau logika anggota Ombudsman itu diikuti, berarti kalau ada seorang muslim melakukan keburukan, bisa-bisa Islamnya yang disalahkan,” kata Fairus, Minggu (22/10/2022).
Harusnya, dalam berbicara di forum resmi dan mewakili sebuah lembaga, yang bersangkutan bisa cerdas mengeluarkan pernyataan. “Karena itu mencerminkan isi kepalanya. Sebuah lembaga yang kita sama-sama tahu paling Netral ,kok bisa-bisanya sengaja memberikan contoh membawa nama PPP, ” tegas anggota DPRD Sulteng ini.
Dia pun mendesak oknum Ombudsman Perwakilan Sulteng ini untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf sebelum ada reaksi dari kader partai Kabah ini.
“Jika anda kepleset atau khilaf silahkan minta maaf. Karena dalam agama kami itu, saat orang sudah meminta maaf, wajib hukumnya kami menerima maafnya. Lain cerita kalau mau ngajak ribut, anda jual kami beli,” sebut Fairus.
Ketua DPW PPP Sulteng ini pun meminta, agar oknum di Ombudsman RI ini tidak menciptakan kegaduhan mendekati tahun politik. Dia meminta agar menjadikan lembaga yang mencerminkan nilai-nilai lembaga itu sendiri.
Fairus menyampaikan, bisa saja apa yang diutarakan oknum tersebut, justru sebaliknya tanda cinta untuk PPP. “Karena kan PPP ini melekat di hati umat. Di tengah banyak contoh, si oknum ingatnya PPP. Apalagi namanya kalau bukan cinta partainya. Hanya saja ungkapan cintanya yang salah,” tandasnya setengah bergurau. (agg)
