PALU KOTA

Tanam Pohon di Trotoar, Hak Pejalan Kaki Terabaikan

Dilihat

PALU – Fungsi trotoar yang sejatinya diperuntukan bagi pejalan kaki, kini telah beralih fungsi, dengan banyaknya pohon yang ditanam di tengah trotoar. Demikian disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Palu, Sophian R Aswin, ditemui Kamis (8/3) kemarin.

Bibit pohon yang ditanam di atas trotoar Jalan Abdurahman Saleh, Palu Selatan, semakin banyak, Kamis (8/3). Bagian trotoar sisi sebelah utara juga sudah dilubangi, namun belum ditanami bibit pohon. (Foto: Mugni Supardi)

Menurut Sophian, kenyamanan pejalan kaki pada akhirnya bakal terganggu, ketika harus melintas di trotoar yang ditanami pohon. “Tidak bisa ditanam di situ, itu mengganggu buat pejalan kaki,” tegasnya.

Dia pun mempertanyakan urgensi ditanaminya pohon di tengah trotoar. Padahal kata Sophian, masih ada lahan kosong yang berada di sekitar trotoar. “Dibelakangnya itu masih ada lahan kosong kenapa tidak di situ saja yang ditanami,” sebutnya.

Kota Palu, kata dia, kedepan akan semakin ramai dikunjungi oleh warga dari luar Kota Palu bahkan luar Sulawesi Tengah, layaknya kota-kota besar yang ada di pulau jawa. Nantinya, trotoar pun semakin terasa fungsinya bagi para pejalan kaki, dan jika pohon-pohon tersebut dipertahankan, maka bukan tidak mungkin pejalan kaki berjalan tidak lagi di trotoar, tetapi sudah di badan jalan. “Saat ini memang sedikit pejalan kakinya, tapi bisa jadi nanti Kota Palu akan ramai, dan banyak pejalan kakinya, khususnya pejalan kaki yang memakai trotoar,” bebernya.

Kemudian, untuk jenis pohon yang ditanam pun, menurut Sophian, seharusnya bukan pohon yang ketika tumbuh akan menjadi terlalu besar, karena akan mengganggu kenyamanan dan estetika kota. “Kalau bisa menanam pohon itu sesuai dengan model dan jenis yang disesuaikan, dan kalau pohon yang berpotensi menjadi besar sekali itu tidak boleh, karena nantinya malah akan mengganggu pengguna jalan,” sebutnya.

Dia juga berjanji, dalam waktu dekat bakal memantau langsung titik-titik trotoar yang sengaja dibongkar dan ditanami pohon tersebut, bersama komisi yang memang menangani masalah penataan Kota Palu. “Dalam waktu dekat saya akan tinjau dulu pohon apa itu yang ditanam,” tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Firman mengakui, bahwa pohon-pohon di tengah trotoar, tepatnya di Jalan Abdurahman Saleh, menuju bandara itu, memang sengaja ditanam oleh pihaknya. Proyek penanaman pohon ini, bernilai Rp120 juta, khusus pengadaan pohon jenis eboni, yang difungsikan sebagai pohon pelindung.

Selain pohon eboni, beberapa jenis pohon antara lain damar dan mahoni juga akan ditanam di beberapa trotorar jalan utama di Kota Palu. Menurut Firman, penanaman pohon memang sengaja di tengah trotoar, sebab rencana kedepan trotoar tersebut akan dilakukan penambahan lebar hingga hampir mendekati pagar rumah warga.

“Ketika pohon ini tumbuh bagus, sudah bisa untuk pelindung, baru dihilangkan pohon yang sudah tumbuh sebelumnya, jadi nanti masyarakat bisa santai dan berjalan di trotoar yang sudah diperluas dan terasa teduh oleh pohon itu,” ungkapnya.

Pohon yang disiapkan untuk ditanam itu, setinggi 2 meter dan ditanam dengan kedalaman 50 meter dengan pembagian, 20 meter untuk pupuk dan 30 meter berikutnya pohon.“Rata-rata tinggi pohon dua meter, malah ada yang 2 meter setengah, maksudnya supaya tidak lama kita tanam sudah bisa kita fungsikan,” jelasnya.

Diperkirakan satu bulan kedepan, semua pohon sudah ditanam, setelah itu masa pemeliharaan selama 3 bulan oleh pihak kontraktor. “Tiga bulan masa pemeliharaan pihak kontraktor, ada yang mati harus diganti secepatnya,” tuturnya. (cr7/cr6)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.