
MOROWALI – Ratusan warga Desa Nambo, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali mengamuk di kantor Polsek Bungku Tengah Minggu (19/8). Penyebabnya, tidak ada kejelasan hukum terkait insiden kecelakaan yang merenggut dua nyama warga Desa Nambo.
Sebelumnya pada Rabu (15/8/2018), dua warga Desa Nambo bernama Gusno (pengemudi) dan Anwar (penumpang) mengalami kecelakaan. Mereka ditabrak oleh sebuah mobil bus bernomor polisi DW 7516 AA sekitar pukul 23.00 wita di Kelurahan Lamberea, Kecamatan Bungku Tengah.
Pada kecelakaan itu, kedua korban yang mengendarai motor Yamaha Jupiter MX warna hijau mengalami luka berat dan harus dilarikan ke RSUD Morowali untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, kedua korban tidak dapat diselamatkan nyawanya.
Pengemudi motor (Gusno) meninggal pada Minggu (19/8) pagi, sedangkan Anwar (penumpang) sebelumnya sudah menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (16/8) sekitar pukul 02.00 wita.
Meninggalnya kedua warga Nambo tersebut membuat ratusan warga Desa Nambo mendatangi kantor Polsek Bungku Tengah. Dari pantauan Minggu (19/8), ratusan warga melampiaskan amarahnya di halaman kantor Polsek Bungku Tengah dengan memecah kaca mobil bus yang menabrak dua korban hingga meninggal dunia.
Mereka terpaksa merusak mobil tersebut, karena hingga saat ini pihak Polres Morowali yang menangani kasus lakalantas ini belum memberikan kejelasan mengenai perkembangan hasil penyidikan.
“Kami datang bukan mau anarkis, tapi kami datang untuk menanyakan kepastian hukum dari kasus ini. Sudah tiga hari kasus ini berlalu, tapi seperti tidak ada upaya dari pihak Kepolisian untuk menuntaskan kasus ini,”tegas salah satu keluarga korban bernama Suriadi. (fcb)
Baca selengkapnya di Harian Umum Radar Sulteng edisi Senin (20/8/2018).