RUPANYA Pemprov Sulteng dan Pemkab Poso sedang merancang pembentukan daerah otonomi baru (DOB). Sebuah kabupaten pemekaran dari Kabupaten Poso sedang dipersiapkan. Namanya Kabupaten Tampolore. Ada enam kecamatan yang akan bergabung dalam DOB ini. Yakni, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore Piore, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Lore Barat, dan Kecamatan Lore Selatan.
Agak mengejutkan karena wacana pembentukan Kabupaten Tampolore selama ini kurang terpublikasi. Meskipun demikian, ternyata rencana ini sudah cukup matang dan detail. Ibukota yang kerap menjadi bahan diskusi alot oleh para inisiator sudah disetujui sejak awal. Jika Kabupaten Tampolore berhasil diwujudkan, Lore Piore akan menjadi ibu kota.
Kesiapan lain adalah anggaran Rp3 miliar yang siap dikucurkan selama tiga tahun oleh Pemprov Sulteng maupun Pemkab Poso. Selain Pemprov dan Pemkab Poso sebagai kabupaten induk, dukungan penuh dan bulat disampaikan delapan fraksi yang ada di DPRD Sulteng. Artinya dukungan politik sudah cukup kuat. Tinggal menunggu dibuka krannya pemekaran oleh pemerintah pusat. Ini pun bukan soal yang sulit. Sebab menjelang tahun politik Pemilu 2019, kran pemekaran berpeluang dibuka lebar.
Bila skenario ini mulus berarti harapan dan aspirasi masyarakat di enam kecamatan yang kelak akan bergabung bakal segera terwujud. Diyakini bahwa rencana pembentukan DOB ini murni aspirasi dari bawah. Tujuannya pun tidak lain untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan pemekaran, pemerintah daerah akan lebih fokus pada pembangunan infrastruktur. Masyarakat di enam kecamatan yang akan bergabung diharapkan makin memiliki akses terhadap berbagai layanan publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
Provinsi Sulteng yang begitu luas dengan ragam kondisi geografis memang sangat ideal untuk dibagi dalam wilayah kabupaten yang lebih banyak dari jumlah yang ada sekarang. Pemekaran berbagai wilayah kabupaten di Sulteng yang dilakukan sejak era reformasi ternyata relatif sukses membuka daerah-daerah baru dengan trend pertumbuhan yang cukup positif. Bahkan ada yang melampaui induknya.
Kita harapkan agar Kabupaten Tampolore dapat segera terwujud. Dukungan banyak pihak akan menjadi stimulus yang kuat bagi tim yang sudah dibentuk dan telah bekerja untuk mempercepat ikhtiar yang mulia ini. Sebab upaya mewujudkan pemekaran daerah tidak lain adalah usaha menyejahterahkan rakyat. Bukan sekadar jalan bagi segelintir elite untuk menyalurkan syahwat kekuasaan. Kita percaya bahwa mereka yang sedang berjuang untuk terbentuknya Kabupaten Tampolore adalah pribadi-pribadi yang ikhlas menanam kebaikan. Sebab itu, apa pun tantangan yang kelak akan dihadapi, sikap ikhlas dan saling percaya di antara sesama pejuang akan menjadi benteng yang sulit ditembus oleh kepentingan-kepentingan yang melenceng dari niat awal. Semoga! (**)
