TAJUK

TAJUK | Pengelola Asrama Haji Palu  Harusnya Makin Profesional

Dilihat

SANGAT disayangkan masih adanya keluhan jamaah calon haji (JCH) yang transit di Asrama Haji Palu terkait dengan kelengkapan sarana dan fasilitas asrama. Apa lagi yang dikeluhkan adalah soal air yang tidak mengalir ke kamar. Padahal air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi CJH. Beberapa kamar yang berada di Gedung Madinah mengalami masalah ini. JCH yang sudah masuk asrama mengeluh karena air di kran kamar mandi tidak berfungsi.

Penggunaan Asrama Haji Transit Palu berlangsung setiap tahun. Pemberangkatan hingga kepulangan jamaah sudah berjalan dengan tahapan yang sudah terjadwal matang. Dari sekian tahapan yang dilalui jamaah, penggunaan asrama merupakan salah satu tahapan yang sudah permanen. Jamaah yang akan berangkat maupun datang,  pasti melewati dan tinggal di asrama beberapa saat. Dengan siklus yang sudah terpola seperti ini, maka pengelola asrama mestinya sudah mengantisipasi banyak hal.

Sebelum jamaah masuk, semua sarana dan fasilitas yang ada di asrama harus diperiksa dan dipastikan dapat berfungsi dengan baik. Mulai dari kebersihan kamar, kamar mandi, tempat tidur dan lingkungan sekitar asrama hingga memeriksa lampu dan pagar asrama. Semuanya untuk memastikan kenyaman dan keamanan selama jamaah berada di asrama.

Selain memastikan kesiapan sarana dan fasilitas asrama, para petugas asrama juga harus menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan tamu. Memosisikan diri sebagai pelayan yang akan memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah selaku konsumen. Tampaknya ini yang tidak dilakukan atau kurang dipastikan. Jamaah sudah masuk tapi masih ada kamar yang belum dialiri air.

Soal air yang tidak mengalir mungkin hanya sebagian dari keluhan jamaah yang tereskpos ke publik. Masih adanya keluhan lain tapi tidak dipersoalkan atau tidak diekspos ke luar oleh jamaah bukan hal yang tidak mungkin. Maka penting bagi pengelola asrama untuk segera melakukan evaluasi. Keluhan jamaah jangan dilewatkan begitu saja tanpa ada eveluasi internal dan komitmen kepada publik untuk terus melakukan perbaikan.

Jamaah yang masuk asrama harus diperlakukan sebagai konsumen yang sudah mengeluarkan uang. Pengelola asrama harus bertindak sebagai pelayan. Jangan ada pikiran bahwa pelayanan yang buruk dari mereka adalah cobaan yang harus dilewati para jamaah. Tugas pengelola asrama adalah memastikan pelayanan terbaik. Bukan bertindak sebagai pemberi cobaan dan ujian kesabaran bagi jamaah. Pikiran ini terlalu jauh dan hendaknya dibuang jauh-jauh.

Kita bersyukur karena masih ada jamaah yang kritis. Tidak menjadikan buruknya pelayanan di asrama sebagian ujian kesabaran untuk menjadi haji yang mabrur. Syukurnya lagi karena keluhan itu terungkap di awal dan disampaikan kepada publik. Dengan disampaikan lebih awal maka masih tersedia waktu perbaikan. Dengan disampaikan ke publik, kita berharap menjadi perhatian semua pihak bahwa kondisi semacam itu terjadi dan harus diperbaiki. (**)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.