PALU-Ketua Bidang Pertandingan Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Randir L. Taepo, S.Sos, menyoroti soal susunan panitia yang akan bertugas di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan digelar di Kabupaten Banggai.
Kepada Radar Sulteng, Senin (04/07/2022) Randi mengungkapkan kekesalannya terhadap kekeliruan penyusunan panitia PSTI Sulteng. Dijelaskan Randi, bahwa di kepengurusan PSTI Sulteng, selama tiga tahun belum ada pelantikan kepengurusan. Begitu mau pelantikan nama-nama kemarin itu yang sudah bertugas hilang semua.
“ Oleh karena itu kami melakukan protes. Akhirnya masuklah protes kami, dan kami yang dilantik. Saat itu dilantik di Hotel Brizki Kota Palu, “ tuturnya, mengemukakan permasalahannya.
Dalam perjalanannya waktu kata Randir, untuk persiapan dan pembentukan panitia dari cabang olahraga (Cabor) sepak takraw, yaitu dari Pengurus Daerah (Pengda) PSTI Sulteng, yang akan bertugas di Porprov Sulteng yang akan digelar di Kabupaten Banggai, tidak memfungsikan pengurus PSTI Sulteng yang baru saja dilantik itu, misalnya memanfaatkan bidang masing-masing di PSTI Sulteng.
“ Justeru yang menangani semua ini, yang menyusun kepanitiaan untuk melaksanakan tugas di Porprov dari cabang olahraga sepak takraw di Banggai November 2022, bukan kami. Tetapi orang yang berada di bawah kita, yang bukan bidangnya, yaitu pelatih, “ papar Randir. Mestinya kata Randi, yang menyusun panitia itu adalah pengurus.
“ Seperti saya Ketua Bidang Pertandingan, ada juga Ketua Bidang Perwasitan. Harusnya kami berdua ini yang urus kalau ada kegiatan. Tetapi, begitu muncul SK, yang disetujui adalah susunan panitia yang dibuat oleh pelatih. Bukan kami, “ ungkapnya.
Padahal menurut Randir pihaknya sebagai pengurus telah menyerahkan data-data pengurus yang aktif ke KONI, tetapi KONI Sulteng tidak menggubris. Tidak ambil pusing. Seakan-akan tidak menghiraukan. Cuma pelatih, Sandrina Kaley, yang diperhatikan dan ditanggapi masukannya.
“ Oleh karena itu kami keberatan, dan kami sudah menghadap bapak Gubernur Sulawesi Tengah sebagai Pembina PSTI Sulawesi Tengah, melaporkan permasalahan ini, “ tutur Randir L. Taepo.
Randir bersama beberapa orang pengurus lainnya coba menghadap Gubernur H. Rusdi Mastura dalam rangka mencari solusi atau jalan keluar yang terbaik. Namun sayang, Gubernur kata Randi tidak memberikan jalan terbaik sebagaimana yang diharapkan.
“ Kami malah disuruh kembali ke organisasi masing-masing, untuk penyelesaiannya, “ sebut Randir, yang merasa kecewa saat itu.
Randir juga mengungkapkan kenapa harus bertemu dengan Gubernur disebabkan Ketua PSTI Sulteng selalu menghindari untuk bertemu. Karena itu, tidak ada jalan lain selain meminta petunjuk dan arahan Gubernur sebagai Pembina agar memberikan solusi yang diharapkan.
Dikonfirmasi Selasa (05/07/2022), Ketua PSTI Sulteng Bhartolomeus Tandigala, menjelaskan terkait masalah sepak takraw Sulteng yang kecewa dengan kepemimpinan ketua saat ini, itu bukan wewenang Ketua PSTI Sulteng. Tetapi semuanya ditentukan oleh hasil keputusan rapat pengurus PSTI Sulteng.
“ Itu bukan wewenang Ketua, tapi hasil keputusan rapat pengurus PSTI Sulteng, “ ujar Bartolomeus.
Bhartolomeus juga menjelaskan rencana Musyawarah Daerah (Musda) PSTI Sulteng yang akan digelar dalam waktu dekat ini untuk melakukan pemilihan ketua baru.
“ Yah, bulan Desember 2022 nanti akan diadakan Musyawarah Daerah PSTI Sulawesi Tengah, untuk melakukan pemilihan ketua yang baru, “ jelasnya.
Ditanya, bahwa kemungkinan akan ada aksi unjukrasa yang memprotes kinerja PSTI Sulteng saat ini, Bhartolomeus mengatakan siap menghadapinya, dan siap menemui pengunjukrasa sekaligus menjelaskan pokok-pokok persoalan di internal PTSI Sulteng. “ Tidak apa-apa, nanti kami jelaskan, “ ujarnya singkat.(mch)