BERITA PILIHANPALU KOTA

Sudah Sebulan, Hadiah Palu Nomoni Belum Cair

Dilihat
Tim vocal grup Pemerintah Kota Bitung bersama Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri (tengah) saat mengikuti lomba vocal grup pada Festival Pesona Palu Nomoni 2017, 27 September silam. (Foto: dok. Pribadi)
Victorine Lengkong

PALU – Citra positif untuk Kota Palu yang diharapkan dari kegiatan Pesona Palu Nomoni (PPN) menjadi “miring”. Pasalnya, ulah panitia yang belum membayarkan bonus untuk para pemenang lomba. Ini adalah kali kedua setelah di tahun sebelumnya, para atlet lari marathon mempertanyakan bonus yang tidak kunjung cair. Kali ini giliran pemenang lomba vocal grup pada PPN 2017, yang bernasib sama.

Lomba vocal group yang diikuti sejumlah perwakilan pemerintah daerah tersebut, digelar saat pelaksanaan PPN 2017, 22 hingga 27 September. Namun hingga lewat satu bulan, hadiah yang dijanjikan untuk para pemenang tidak kunjung diberikan.

Dalam lomba tersebut, juara satu diraih oleh Vocal Grup Pemkot Bitung dengan hadiah senilai Rp75 juta serta konduktor  terbaik dengan hadiah Rp5 juta. Kemudian di tempat kedua adalah Pemkot Manado dan juara ketiga tuan rumah Kota Palu.

Secara khusus melalui telepon, salah seorang anggota vocal grup Pemkot Bitung, Victorine Auransje Olivia Lengkong SSTP, yang juga Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan Pemkot Bitung, membenarkan bila hadiah yang dijanjikan dalam lomba tersebut belum juga diserahkan.

“Waktu itu, kami vocal grup Pemkot Bitung memang juara satu, dan diumumkan akan mendapat hadiah senilai Rp75 juta berikut Rp5 juta untuk konduktor terbaik yang bakal langsung diberikan usai acara penutupan Palu Nomoni,” sebut alumni IPDN, yang akrab disapa Victorin ini.

Namun kata Victorin, hingga penutupan bahkan sampai mereka pulang ke Kota Bitung, hadiah yang dijanjikan tidak kunjung cair. Dirinya pun mengaku, sempat pula berkomunikasi dengan pihak dari Dinas Pariwisata Kota Palu, tetapi tidak ada kejelasan, hanya diminta bersabar dan akan diberikan informasi selanjutnya.

“Tapi sampai kami kembali ke Bitung, dari pihak panitia maupun Pemerintah Kota Palu juga tidak berikan informasi kapan sebenarnya hadiah uang senilai total Rp80 juta itu akan diberi kepada kami selaku pemenang,” jelasnya.

Meski begitu, dia juga tetap mencoba mencari informasi sendiri melalui sesama rekan-rekan alumni IPDN di Kota Palu. Meski begitu, hal tersebut tidak bisa memberikan jawaban pasti kepada mereka yang sudah jauh-jauh datang untuk berlomba dan memeriahkan acara di Kota Palu.

“Kami juga sudah coba komunikasi lagi ke Dinas Pariwisata setempat, tapi lagi-lagi mereka seolah lepas tangan,” terangnya.

Belum dibayarkannya bonus bagi vocal grup Pemkot Bitung ini, juga sudah sampai ke telinga Wali Kota Bitung, Maximiliaan J Lomban. Sebab, pimpinan vocal grup ini saat itu dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri.

Ditanya langkah selanjutnya yang bakal ditempuh Pemkot Bitung, Victorin mengaku, pihaknya masih terus menunggu itikad baik dari Pemerintah Kota Palu. “Kalau memang tidak ada itikad baik, kami anggota vocal grup tinggal menyerahkan langkah apa yang akan diambil pimpinan kami, dalam hal ini Wali Kota Bitung,” serunya.

Sebelumnya, pada gelaran Pesona Palu Nomoni 2016 silam, hadiah untuk pemenang lomba juga terjadi masalah. Saat digelarnya Palu Nomoni International Marathon 2016, yang merupakan rangkaian dari Festival Pesona Palu Nomoni, sejumlah pelari yang jadi pemenang tidak kunjung menerima hadiah. Baik pelari dari dalam negeri maupun pelari luar negeri.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Palu, Nathan Pagasongan enggan memberikan komentar. Dia hanya meminta untuk menanyakan langsung ke Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, Ridwan Karim yang menjadi penanggung jawab pelaksana PPN 2017.

“Saya tidak tahu itu, langsung ke Kadis Pariwisata saja selaku ketua panitianya,” kata Nathan ditemui di sela-sela kegiatan pelantikan kepsek TK, SD, dan SMP serta pengawas se-Kota Palu di aula SMK Negeri 3 Palu, kemarin (1/11).

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, Ridwan Karim membenarkan adanya bonus yang belum terbayarkan. Namun demikian dia menegaskan bonus tersebut tidak melekat di OPD Dinas Pariwisata, melainkan menjadi tanggung jawab panitia di bidang lomba.

“Saya dengar memang ada yang belum diserahkan bonusnya. Tapi itu bukan di Dinas Pariwisata. Hubungi panitianya,” sebutnya.

Dihubungi tadi malam, penanggung jawab lomba paduan suara, Leksi menegaskan panitia siap bertanggung jawab dan berjanji akan memberikan bonus tersebut di bulan November ini.

“Lalu itu ada masalah teknis makanya belum diserahkan bonusnya. Tapi saya siap bertanggung jawab. Dan kami berikan bulan ini,” ucapnya dihubungi via telefon.

Sementara untuk bonus sendiri, peserta dan panitia berbeda versi. Leksi mengaku, untuk juara 1 diberikan hadiah bonus uang senilai Rp60 juta bukan Rp75 juta, juara 2 Rp40 juta dan juara 3 Rp30 juta. Dia juga menjelaskan untuk tropi, sudah diberikan kepada pemenang, namun untuk bonus, diakuinya belum diberikan.

“Tapi ini juga tidak sepenuhnya kesalahan kami. Salahnya mereka juga. Seharusnya di malam penutupan, mereka tampil dan akan diserahkan tropi di malam penutupan itu. Tapi mereka langsung pulang, makanya tropinya kami kirim menyusul setelah kegiatan,” jelasnya.

Untuk kepada para pemenang, Leksi meminta untuk bersabar sementara waktu, dia berjanji akan menyelesaikannya dengan segera. Hal ini juga lanjutnya menjadi beban baginya serta menjadi tanggung jawabnya. “Ini menjadi beban saya juga. Akan segera diberikan bonusnya bulan ini,” tutupnya. (agg/saf)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.