
PALU – Mengantisipasi aksi borong para pengecer BBM, pihak kepolisian mulai melakukan penjagaan di setiap SPBU yang ada di Kota Palu. Hal ini dilakukan, guna menjamin ketersediaan pasokan BBM jelang perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang.
Pengamanan yang dilakukan oleh Polres Palu serta dibantu Satgas Polda Sulteng ini, dilakukan ketika terjadi antrean di SPBU-SPBU. Kabid Humas Polres Palu, AKBP Hari Suprapto mengatakan, bahwa meningkatnya mobilitas masyarakat dalam menggunakan kendaraan maka kebutuhanakan BBM meningkat pula. Terlebih saat libur panjang, perayaan natal dan tahun baru.
Menghadapi fenomena tersebut , walaupun secara resmi untuk gelar pasukan dimulai Kamis mendatang, namun tugas dalam Operasi Lilin Tinombala 2017 sudah berjalan. Tugas pengamanan dan penganturan merupakan tugas dari Satgas Turjawali (pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli) yang dilaksanakan oleh Satgas Polres Palu. “Apabila kurang akan di-back up oleh Satgas Polda, yang tidak hanya back up Palu saja tapi juga seluruh jajaran di sulteng,” ungkapnya, Selasa (19/12) kemarin.
Dirinya berharap, antrean tersebut dapat dilakukan dengan aman, karena sesuai hasil rapat koordinasi dari pihak Pertamina menyampaikan bahwa stok BBM cukup dalam persiapan hari besar di tahun ini. “karena sudah diadakan perhitungan dari trend kebutuhan dan kajian dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Hari.
Sementara produsen BBM yang sedang melakukan pengantrean di salah satu SPBU jalan Pramuka menyatakan, bahwa sering kalinya stok disetiap SPBU mengalami kekosongan. “Saya dari SPBU Kartini disana kosong sehingga saya antre di SPBU ini,” kata Lukman saat masih di dalam kendaraannya.
Lukman pun merasa heran, karena antrean panjang dan kurangnya bahan bakar terjadi nanti dekat libur perayaan natal dan tahun baru. “Nanti bulan Desember ini ada kekosongan di berapa SPBU sebelumnya tidak ada terjadi,” sebutnya.
Sementara itu, terkait pengisian bahan bakar minyak kedalam jeriken, pihak Pertamina melarang keras untuk dilakukan di SPBU. Sebab dapat menimbulkan terjadinya kebakaran. Larangan itu disebabkan karena jeriken terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
Petugas yang bekerja di SPBU-SPBU selalu diberi peringatan untuk tidak melayani pengisian dan pembelian yang menggunakan jeriken khususnya BBM yang bersubsidi seperti Premium dan Solar.
Menurut Sales Eksekutif Retail V Sulawesi Tengah, Fandy Ivan Nugroho menuturkan pihaknya selalu mengimbau dan memberitahukan semua petugas yang bekerja di SPBU yang ada di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu agar tidak melayani pembelian BBM dalam bentuk jeriken terutama BBM Bersubsidi seperti premium dan solar.
“Pihak Pertamina selalu mengimbau kepada seluruh petugas SPBU untuk tidak melayani pembelian BBM yang bersubsidi seperti Premium dan Solar akan tetapi jika pembelian BBM jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Solar nonsubsidi itu di tidak masalah,” ungkapnya saat di hubungi via telpon Selasa kemarin (19/12).
Dia juga mengungkapkan, jika masih ada SPBU yang tetap melayani pembelian BBM bersubsidi dalam bentuk jeriken maka akan dikenakan sanksi tegas dari pertamina berupa pemberhentian pemasokan BBM ke SPBU yang melakukan pelanggaran tersebut. Dia juga mengajak masyarakat jika melihat ada yang melakukan pelanggaran atau ada pihak SPBU yang dengan sengaja melakukan pengisian BBM bersubsidi ke jeriken maka segera untuk melaporkan kepada pihak pertamina melalui nomor yang telah disediakan di setiap SPBU.
“Pihak pertamina akan memberikan sanksi tegas kalau menemukan dan mendapati ada SPBU-SPBU yang melakukan pengisian BBM bersubsidi dalam bentuk jeriken,” katanya.
Pihak pertamina berharap adanya kerjasama antara Pertamina dan masyarakat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan terjadi di SPBU-SPBU oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pengisian BBM bersubsidi dalam bentuk jerigen. “Kedepan Pihak pertamina dan masyarakat dapat bekerjasama untuk melakukan pengawasan jika menemukan ada oknum SPBU yang tetap melakukan aktivitas pengisian BBM bersubsidi dalam bentuk jerigen,” harapnya. (who/cr3)