
MADRID- Rumor tak sedap jelang bergulirnya Piala Dunia 2018 di Rusia silih berganti datang. Setelah Peru yang terancam batal terbang ke Rusia, giliran Spanyol yang dikabarkan terancam dicoret.
Seperti diketahui, Peru terancam batal lantaran pemerintah negara tersebut menuntut mengambil alih kendali asosiasi sepak bola mereka. Sesuai aturan FIFA, jelas tak dizinkan karena melanggar aturan. Sebuah asosiasi sepak bola berdiri independen dan tak boleh diintervensi oleh pemerintah negara bersangkutan. Andai tetap ditabrak, FIFA akan memberikan sanksi tegas.
Kondisi itu seperti yang pernah dialami Indonesia beberapa waktu lalu. FIFA memberikan sanksi berupa pembekuan PSSI termasuk kompetisinya.
Hanya saja, kasus yang dialami Peru seolah tenggelam. Intervensi yang dilakukan pemerintah tak pernah terjadi. Pemerintah Peru memberikan kebebasan sepenuhnya kepada FPF (asosiasi sepak bola Peru) untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Dalam kasus yang dialami Spanyol, ancaman pencoretan dari gelaran Piala Dunia 2018 sebenarnya bukan dari FIFA langsung. Namun, diungkapkan oleh Angel Maria Villar, Presiden RFEF (asosiasi sepak bola Spanyol) yang tengah dinonaktifkan oleh pemerintah karena diduga terlibat kasus penyalahgunaan dana, korupsi, dan pemalsuan dokumen.
Villar sendiri terpaksa menepi dari jabatannya dan saat ini menunggu persidangan terkait tuduhan tersebut. Saat ini, RFEF dipimpin oleh Juan Luis Larrea. Villar memperingatkan bahwa campur tangan pemerintah dapat merugikan tim nasional Spanyol di Piala Dunia 2018.
FIFA sendiri baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka telah mengirim surat kepada RFEF yang mengungkapkan keprihatinannya terkait independensi asosiasi yang tengah terganggu dan mengingatkan akan tugasnya untuk mengelola urusan secara independen dan memastikan tidak dipengaruhi oleh pihak ketiga.
Villar percaya bahwa kegagalan RFEF untuk melaksanakan permintaan FIFA dapat mengakibatkan Spanyol dicoret dari Piala Dunia 2018. Bila itu terjadi, Spanyol akan digantikan tim lain.
“Satu-satunya yang bertanggung jawab atas kemungkinan timnas Spanyol bisa absen di Piala Dunia 2018 adalah pemerintah negara saat ini,” ungkap Villar seperti dilansir ESPN.
“Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, apalagi saya, tapi ada timnas lainnya seperti Italia yang absen di Piala Dunia yang akan mengambil tempat di Piala Dunia 2018,” imbuhnya.
Villar menyampaikan hal itu karena dalam hal proses penyelidikan dugaan yang ditudukan kepadanya melibatkan pemerintah Spanyol. Dia menilai seharusnya itu dilakukan RFEF secara independen.
Sementara itu, Presiden La Liga, Javier Tebas, membantah perkataan Villar terkait posisi timnas Spanyol di Piala Dunia 2018 terancam. Dia justru menilai sah-sah saja jika Villar tak lagi memimpin RFEF lantaran rezimnya sudah terlalu lama berkuasa.
“FIFA tak akan mencoret Spanyol. FIFA tak menganggap apa yang dialami Villar karena campur tangan pemerintah. Keputusan yang pemerintah ambil didasarkan pada undang-undang. Pemerintah Spanyol hanya mempertahankan supremasi hukum karena Villar telah menuduh pemerintah berkali-kali. Dia berurusan dengan pemerintah, bukan RFEF,” sebut Tebas.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Spanyol Bidang Olahraga, Jose Ramon Lete, menambahkan bahwa La Furia Roja tak akan dicoret karena apa yang dialami Villar murni masalah hukum. Selain itu, Ramon Lete juga menambahkan bahwa Sanyol lolos ke Piala Dunia 2018 dengan perjuangan yang luar biasa.
“Saya yakin bahwa tempat Spanyol di Piala Dunia 2018 tidak dalam bahaya,” sebut Ramon Lete.(jpg)