PALU – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Palu menyiapkan 15 ton minyak goreng, sesuai Harga Eceran Tetinggi (HET) untuk disalurkan bagi masyarakat yang ber-KTP Palu. Penyaluran ini nantinya akan dilakukan dalam operasi pasar pada Rabu (16/3) mendatang, sebagai salah satu upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng.
“Tanggal 16 Maret kita buka pasar murah di Bambaru. Jadi kebutuhan utama yang kita jual itu ada dua macam, minyak goreng dengan LPG. Akan kita siapkan 10-15 ton minyak goreng dari berbagai merek. Persyaratannya KTP domisili Kota Palu dan tidak boleh di bawah umur,” terang Kadis Perdagin, Ajenkris dalam wawancara di Podcast Show Radar Sulteng, bertajuk ‘Minyak Goreng Langka. Tanya Kenapa ?’, Rabu (9/3) siang.
15 ton minyak goreng tersebut akan diselesaikan dalam waktu tiga hari, sejak tanggal 16 hingga 18 Maret mendatang. Selain di tanggal 16, pada akhir bulan Maret, pihaknya juga akan melakukan operasi pasar guna memastikan kebutuhan pokok masyarakat Kota Palu menjelang ramadan, agar kebutuhan dapur tetap terkendali.
Operasi pasar ini juga sebut Ajenkris, untuk menekan permainan harga dari para tengkulak. “Supaya kalau ada misalkan tengkulak yang memainkan harga, otomatis dagangan mereka tidak akan dibeli masyarakat,” terangnya.
Terkait kelangkaan minyak goreng kata dia, ada dua faktor utama yang menyebabkan hal tersebut, yakni kurangnya produksi dari tingkat produsen serta adanya oknum distributor nakal yang melakukan penimbunan. Seperti yang ditemukan oleh Satgas Pangan di gudang penyimpanan CV Aneka Jaya belum lama ini, sebanyak 53 ton minyak goreng kemasan. “Saya coba tanya distributor jatah distributor sebenarnya 100 ton tinggal 5o ton, ini salah satunya” ungkapnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Ajenkris juga menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah (Sulteng) akan mendapatkan bantuan minyak goreng sebesar 297 ribu liter. “Insya Allah kalau ini betul-betul masuk, tertanganilah kita satu bulan,” ujarnya.
Namun ia mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying, karena dipastikan hanya minyak goreng dengan kemasan 1, 2 dan 5 liter yang mengalami kelangkaan.
“Kemasan 450 gram dalam bentuk botol itu alhamdulillah jumlahnya masih cukup. Olehnya harapan kita kepada masyarakat tidak usah terlalu takut, karena tidak mungkin pemerintah tinggal diam dengan kelangkaan minyak goreng ini,” pungkasnya.(ril)