
POSO– Sejumlah Ormas dan warga Kota Palu yang tergabung dalam Forum Indonesia Lawan Terorisme, Selasa malam (15/5) di Jalan Samratulangi depan kantor DPRD Sulteng menggelar aksi damai dan doa bersama terkait aksi kekerasan terorisme di Surabaya, Minggu lalu (13/5).
Dalam aksi tersebut, ratusan massa melakukan doa bersama sesuai keyakinan masing-masing kemudian dilanjutkan dengan menyalakan lilin yang diletakkan masing-masing perwakilan Ormas di trotoar jalan. Sementara terpisah aksi yang sama juga dilaksanakan di Kabupaten Poso. Sejumlah tokoh lintas agama di Poso sepakat mengutuk aksi pengebomam yang terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5).
Mereka mengecam segala bentuk aksi terorisme dan tidak takut untuk melawannya. Kecaman tokoh lintas agama yang tergabung dalam forum kerukunan umat beragama (FKUB) Poso ini diungkap saat gelar rapat dengan Bupati Darmin Sigilipu bersama anggota Forkorpimda Poso. “Kami mengutuk peristiwa pengeboman di tiga gereja di Surabaya. Kami pun menyampaikan turut berbelasungkawa atas peristiwa tersebut,” kata Ustad Ibrahim Ismail MAg membacakan point pernyataan sikap FKUB Poso yang di tandatangani H Supuruna sebagai ketua forum.
Hadir dalam rapat bupati-tokoh lintas agama menyikapi kasus bom Surabaya antara lain Ketua MUI Poso Arifin Tuamaka MM, ketua FKUB H Supuruna SSos, H Adnan Arsal SAg, beberapa orang pendeta GKST, Kepala OPD Pemkab, Camat, dan Lurah dalam wilayah Poso Kota.
Tak cuma mengecam dan berbela sungkawa, para tokoh lintas agama juga meminta aparat keamanan (Polri) untuk mengusut tuntas kasus pengebomam Surabaya agar tidak muncul lagi aksi tetorisme di tempat lain. Tokoh lintas agama juga mengajak seluruh masyarakat Poso untuk melawan terorisme dengan cara tidak terpengaruh hasutan dan provokasi pada isu-isu yang bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan. “Tingkatkan rasa nasionalisme kita dalam hidup berbangsa dan bernegara,” seru tokoh lintas agama sebagaimana di ungkap Ibrahim.
Tokoh muslim Poso Adnan Arsal berpendapat dalam menyikapi aksi tetorisme di Surabaya tak cukup hanya dengan mengutuknya saja. Tapi butuh doa kepada Tuhan agar tidak ada lagi orang yang melakukan aksi terorisme lagi dalam bentuk apapun, termasuk dengan cara bom bunuh diri. Sebab tidak ada agama yang mentolerir kegiatan terorisme.
Sementara itu, Bupati Darmin mengimbau seluruh masyarakat Poso untuk tetap tenang dan terus menjaga kebersamaan dan peraturan. Disebutnya bom Surabaya bukan masalah agama. Tapi perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab. Kepada para tokoh lintas agama dan masyarakat, Bupati Darmin meyakinkan jika situasi keamanan Poso sekarang sangat kondusif. “Mari kita jaga bersama keamanan tanah Poso tercinta ini,” demikian Bupati Darmin. (bud)