BERITA PILIHANDAERAHHUKUM KRIMINALNASIONALNUSANTARAPALU KOTAPARLEMENTARIAPOLITIKASULAWESISULTENG

Sekretaris NasDem Sulteng Tanggapi Laporan Pengeroyokan

Aristan. (DOK. FB KAWAN ARISTAN)
Dilihat

PALU- Petinggi Partai NasDem Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Sulteng yang juga Sekretaris DPW NasDem Sulteng, Aristan, menanggapi penganiaayaan yang dilaporkan kurir JNT yang sementara diproses oleh Polresta Palu.

Senin (28/11), Aristan menjelaskan, bahwa kejadian itu berawal saat dirinya mendapatkan cacian dari kurir, sehingga dirinya mendatangi kantor JNT Jalan Touwa untuk memastikan barang dan menanyakan maksud cacian dari kurir tersebut.

Aristan menjelaskan kronologis peristiwa perkelahian di depan kantor J&T, tanggal 26 November pukul 12.25 dia menerima pesan via WhatsApp dari JNTexpres mengkonfirmasi ada paket yang sudah dibayar di Jalan Towua.

Setelah beberapa kali melakukan percakapan dengan kurir terkait pengantaran barang, dan belum juga tiba, kemudian dirinya kembali menghubungi kurir. “Saya telpon JNTexpres, untuk tanya dia di Malaya mana, saya tunggu di depan rumah.  Dia malah maki saya,” kata Aristan.

Setelah itu, sekitar 15.20 dirinya mendatangi kantor JNTexpres untuk mengambil barang kirimannya.

“Setiba di depan kantor saya bertemu dengan tiga orang pegawai JNT dan menanyakan perihal kiriman saya dan klarifikasi mengenai makiannya itu,” ujarnya.

Yang bersangkutan malah balik marah dan mengancam memukul. Secara reflek ia membela diri dengan memukul yang bersangkutan. Maka terjadilah perkelahian di depan kantor JNT.

Kemudian keterangan prihal telepon yang direject, Perlu, Aristan menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima telepon dan mereject telpon dari yang bersangkutan. “Daftar riwayat telepon saya masih utuh, tidak ada panggilan yang direject maupun panggilan tidak terjawab. Secara logis, untuk apa saya mereject telepon dari yang bersangkutan, sementara saya membutuhkan beliau untuk mengantar paket kiriman saya,” ujar Aristan.

Keterangan yang bersangkutan mengenai teleponnya yang direject hanya alasan oknum kurir untuk tidak mau mengantarkan paket kiriman ke alamat yang tertera. Peristiwa serupa ini adalah yang kedua kali, sebelumnya pernah dilakukan yang bersangkutan dengan modus yang sama pada pengiriman paket tanggal 20 Agustus tahun 2021. “Semua percakapan WA masih tersimpan. Artinya, ini kedua kali saya harus mengambil sendiri paket kiriman saya di kantor J&T. Hal ini perlu menjadi perhatian serius dari pimpinan J&T, baik di Palu maupun di pusat, mengenai tidak kredibelnya dan tidak profesionalnya J&T dalam melayani konsumen,” tutupnya. (who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.