MEKKAH – Satu Jamaah Calon Haji (JCH) Sulteng asal Kota Palu yang tergabung pada kloter 7 Balikpapan rombongan 10 atas nama Mariso Bakri Mat Bisri (56), wafat Sabtu (11/8) pukul. 11.00 waktu Arab Saudi atau pukul 16.00 wita di rumah sakit King Abdul Aziz Mekkah.

Menurut ketua rombongan (Karom) 10, Sofyan Arsad, sebelum dirujuk ke rumah sakit, almarhum ditangani oleh tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) dokter Diah. Almarhum yang berangkat haji bersama sang isteri didiagnosa mengidap penyakit shock septik (batuk darah).
“Saat ini pengurusan jenazah almarhun Mariso ditangani oleh tim haji Indonesia, “ kata Sofyan Arsad.
Para JCH Sulteng terutama Kloter 7 Balikpapan langsung menggalang dana untuk membantu keluarga almarhum yang meninggal karena sakit tersebut. Dana tersebut langsung diserahkan kepada isteri almarhum yang juga menjadi JCH Kloter 7 Balikpapan.
Almarhum sejak awal kedatangan di tanah suci terlihat sehat bahkan sering salat berjamaah di masjidil haram. Karena lokasi penginapan Kloter 7 Balikpapan di Hotel Al Keswah Tower Jarwal hanya berjarak sekitar 1 km dari masjidil haram. Rekan sekamar almarhum Zulkifli Radjamuda menuturkan, sejak semalam almarhum terlihat gelisah dan kondisi fisiknya terus menurun hingga dirujuk ke RS King Abd. Azis, Sabtu pagi.
Almarhum beralamat di Jln Tolambu dan sehari-hari buka usaha warung sate madura di Jln WR. Supratman dekat eks lapangan sepakbola Palu Putera. Almarhum merupakan sosok pekerja keras, mengaku hanya pernah duduk di kelas 1 SD. Dari hasil usaha almarhum bisa mengumpulkan ONH berdua bersama isteri.
Menurut dokter Diah, salah seorang TKHI Sulteng, almarhum memiliki riwayat penyakit infeksi paru-paru, Sebelum dirujuk ke rumah sakit almarhum mengalami demam tinggi dan terlihat sesak nafas. “Almarhum memiliki tiga orang anak, dua orang menetap di Palu dan seorang lagi berada di Madura, “ jelas Sofyan Arsad.(mch)