PALU KOTA

Sambut Hari Ibu, DWP Untad Salurkan Bantun

Dilihat

BANTU SESAMA: Para pengurus DWP Untad sempatkan foto bersama dengan para pengungi di Gor Madani KONI Sulteng usai menyalurkan bantuan, Minggu (16/12) kemarin. FOTO : DOK. HUMAS UNTAD

PALU – Menjelang hari ibu ke 90 yang jatuh pada (22/12) mendatang, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Tadulako (Untad), Minggu kemarin, menggelar kegiatan bakti sosial di tiga titik pengungsian yakni, di pengungsian di halaman Gedung Gor Madani, Lapangan Golf serta Bukit Jabal Nur STQ. Pantauan Radar Sulteng, sebelum menyalurkan bantuan, DWP Untad menggelar doa bersama di GOR Madani KONI Sulteng bersama para pengungsi.
Wakil Ketua DWP Untad, Nudiatulhuda Mangun menungkapkan, di peringatan hari ibu tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya. Mengingat kondisi Kota Palu yang baru saja mengalami bencana alam maka, beberapa kegiatan DWP Untad dialihkan menjadi kegiatan bakti sosial, hal itu dilakukan guna memberikan bantuan langsung kepada korban bencana Gempa, tsunami dan likuifaksi.
“Dalam rangka peringatan hari ibu yang ke 90 ini , kita punya hastag, Dharma wanita untad bangkit dan Dharma wanita Untad kompak. Jadi kita kompak dan bangkit pasca bencana. Biasanya kita melakukan acara peringatan itu secara seremonial tetapi dengan kondisi seperti ini makanya kita alihkan,” tuturnya kepada Radar Sulteng, Minggu (16/12).
Bantuan-bantuan yang disalurkan, Lanjut Nudia, disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan para pengungsi di tiap poskonya. Jauh sebelumnya anggota DWP Untad juga melakukan survey di posko-posko pengungsian. Nudia juga mengungkapkan, kebiasaan yang ada di DWP Untad, bahwa setiap tahun memperingati hari Ibu atau hari kartini kepanitiaannya itu dilakukan bergilir, di antara 12 fakultas dan satu kantor pusat.
“Jadi tahun ini untuk hari ibu itu panitianya adalah Fakultas Hukum. Dana-dana yang kami salurkan dan bantuan-bantuan ini adalah sumbangan dari seluruh Fakultas, Kantor Pusat dan pengusur inti DPW Untad,” sebutnya.
Masih kata Nudia, untuk di posko pengungsian yang ada di halaman Gor Madani KONI Sulteng diberi bantuan dana sebesar Rp 150 ribu per kepala keluarga dan disalurkan untuk 80 kepala keluarga. Tetapi yang ada di posko Jabal Nur STQ disalurkan bantuan selimut dan kasur kemudian yang di lapangan golf disalurkan perlengkaapan dapur.
“Jadi kita sesuaikan dengan kebutuhan mereka. Jadi teman-teman dari panitia itu melakukan survey kebutuhan yang mereka butuhkan, itulah yang kami salurkan,” pungkasnya.
Sementara itu,Ketua pelaksana kegiatan, Rosmaini R Zulbadana mengatakan, kegiatan dengan cara seperti ini mereka bisa merasa bahwa kepedulian antar manusia itu masih ada. Dia juga mengatakan, jika dalam kegiatan tersebut menghadirkan penceramah untuk memberikan siraman rohani bagi para pengungsi.
“Harapanya mereka yang ada di tenda pengungsian ini tidak terpuruk dalam kesedihan, 2019 mereka harus bangkit, mereka harus mandiri tidak teru tinggal di tenda pengunngsian. Jadi kami di sini hanya betul-betul ingin menujukuna kepedilian dan kebersamaan sebagai saudara. Itu motivasi kami,” pungkasnya.
Koordinator pengungsian, di halaman Gor Madani KONI Sulteng, Bayu (37) mengaku sangat bersykur dengan adanya bantuan DWP Untad ini. Dia mengatakan, dengan kegiatan seperti ini merupakan cara bagi mereka untuk mulai bangkit dari keterpurukan. Diapun berharap agar pemerintah secepatnya bisa memberikan tempat tinggal yang layak bagi mereka.
“Untuk saya pribadi, dengan adanya kegiatan ini saya merasa senang karena sebelumnya adanya kegiatan ini kita hanya begini-begini saja. Tentunya bantuan seperti ini sangat amat bermanfaat bagi korban seperti kami,” tutupnya (win)
W

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.