BUOL

Raja Turun Tangan, Buol Kondusif

Dilihat
Raja Buol, Syafri Turungku (kanan baju batik) bersama keluarga korban saat mengunjungi para tersangka di Mapolres Buol, Kamis (19/10). (Foto: Ist)

BUOL – Pasca keributan antar warga situasi keamanan di Kabupaten Buol berangsur kondusif dan terkendali. Aktifitas masyarakat mulai pagi hari hingga malam tidak ada hambatan, demikian juga para tukang ojek, bentor, becak, pedagang buah-buahan dari berbagai desa lancar berjualan di sudut-sudut trotoar. Toko-toko sudah buka dan melayani pembeli hingga larut malam.

Kegiatan pameran pembangunan dan Festival Pesona Buol tiap peserta dari kecamatan masing-masing yang ikut lomba dengan baik, dijejali pengunjung ramai mendatangi setiap stand pameran, sambil membeli oleh-oleh untuk pulang ke rumah.

Kondusifnya daerah Buol berkat kewaspadaan aparat Kepolisian dari Polres Buol yang langsung bertindak cepat. Sementara Raja Buol ke XII (dua belas), Syafri Turungku dengan sigapnya meredam warga, dan mengunjungi keluarga korban, baik di Keluarahan Buol keluarga yang anaknya meninggal maupun keluarga korban yang rumahnya terbakar. “Semuanya dikunjungi pak Raja (Raja Buol),” kata Arbain Yusuf Mentemas, Kepala Seksi (Kasi) Kesra Kelurahan Buol Kecamatan Biau, saat mendampingi Raja Buol mengunjungi warga, Kamis kemarin.

Dengan turunnya Raja Buol mengunjungi keluarga dua belah pihak, sehingga tercipta dan terjaga kedamaian di negeri Pogogul itu. “Raja bersama pemerintah daerah turun tangan langsung menyejukan warganya,” tandas Arbain.

Pantauan Radar Sulteng, pelayanan pemerintahan setiap pegawai OPD di perkantoran rutin melayani masyarakat, begitu juga pelayanan di kantor perbankan nasabah sibuk keluar masuk ATM melakukan transaksi dengan aman. “Daerah kami aman-aman saja tidak perlu khawatir datang ke Buol,” ungkap Sugianto, toko masyarakat Buol.

Menurutnya, aparat keamanan dari satuan TNI, Polri dan Satpol PP, saban hari memberikan pemahaman kepada warga agar menjaga situasi daerah itu tetap kondusif seperti sebelumnya. Pembakaran rumah  milik oknum yang dianggap menjadi  pemicu amuk massa karena diduga melakukan  pembunuhan kepada seorang anak yang masih dibawah umur yang tidak tahu menahu masalah gara-gara persoalan individu orang tuanya serta dendam lama, rumah-rumah lain di kompleks Dusun Bundo Kelurahan Leok II Kecamatan Biau yang menjadi sasaran massa tetap aman, tidak terkena dampak pembakaran.

“Mari kita sama-sama jaga suasana keamanan di daerah ini dengan baik. Tidak perlu lagi ribut-ribut supaya pembangunan di daerah ini tetap berkembang dan maju di massa yang akan dating, dan mari kita percayakan para penegak hukum melaksanakan tugasnya dengan baik,” demikian Sugianto. (tam)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.