EKONOMINASIONALPALU KOTA

PT SGC Maksimalkan Ekspor Tanpa Transit

JAGA KUALITAS : Peresmian eskpor perdana biji kelapa ke Hainan, Tiongkok, sebanyak 3.000 ton melalui Pelabuhan Pantoloan Kota Palu, Kamis (17/3) lalu, yang didukung oleh PT. Sulawesi Global Commodity.(FOTO:TASWIN)
Dilihat

PALU – Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Richard Arnaldo, bersama Wali Kota Palu, H Hadianto Rasyid SE, resmi melepas eskpor perdana biji kelapa ke Hainan, Tiongkok, sebanyak 3.000 ton melalui Pelabuhan Pantoloan Kota Palu, Kamis (17/3) kemarin.
Pengiriman ekspor itu didukung PT. Sulawesi Global Commodity (SGC) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pergudangan dan pengolahan kelapa serta turunannya. Pengiriman melalui PT. Sulawesi Global Commodity ini merupakan pengiriman perdana tanpa transit atau langsung dikirim ke Tiongkok.
Dalam sambutannya, Richard Arnaldo, mengatakan dengan dukungan dari PT. SGC menjadi momentum bagi Pemeritah Daerah untuk meningkatkan kapasitas ekspor di daerah, terlebih lagi dengan adanya ekspor langsung tampa harus transit.
“Tanpa transit tentunya akan memangkas waktu tempu dari yang biasanya 45 hari, ini bisa jadi 6 hari saja,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Palu, H Hadianto Rasyid SE, menilai ekspor perdana yang dilakukan oleh perusahaan tersebut menandakan bahwa kelapa masih menjadi komoditas unggulan di Sulawesi Tengah bahkan Indonesia.
“Dari target bulannya minimal 10 ton, bahkan bisa jadi 100 ton setiap bulan, menunjukkan bahwa komoditas kelapa di Sulawesi Tengah merupakan potensi yang besar untuk bisa dikembangkan,” katanya.
Menurutnya, hal ini juga merupakan sinyal yang sangat positif terutama bagi dinas terkait dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dimana kata dia, tetap harus menyiapkan suatu konsep kawasan komoditas agar semakin membuka peluang investasi untuk masuk.
Wali Kota Palu berharap, ekspor perdana ini juga memberikan dampak yang signifikan terutama bukan hanya berkaitan dengan penghasilan masyarakat, namun juga serapan tenaga kerja. “Apalagi tadi disampaikan, bahwa tidak hanya mengeskpor bahan mentah saja, tetapi juga sudah akan memproduksi semua hal yang mungkin bisa diproduksi dari kelapa,” lanjutnya.
Orang nomor satu di Kota Palu itu juga mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Palu, kepada PT. SGC atas investasi yang dilakukan di wilayah Kota Palu.
“Berharap semoga ini menjadi jalan bagi investor-investor lain, untuk juga masuk dan menjadi pemantik yang bagus. Kemudian semakin mendorong Kota Palu semakin kuat dalam ekonominya,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Owner PT. Sulawesi Global Commodity, Christian Soeryawinata, mengungkapkan untuk ekspor ke Tiongkok sendiri sudah berjalan selam 8 bulan dan pengirimannya masih transit. Melihat banyaknya kendala yang dialami, salah satunya jadwal yang molor dan kelangkaan kountiner.
Selain melakukan ekspor biji kelapa, PT. Sulawesi Global Commodity juga melakukan kegiatan industri pengolahan kelapa dan turunannya, seperti pengolahan air kelapa dan sabut kelapa.
“Padahal kita sudah kontrak dengan buyer, jadi selalu ada keterlambatan, padahal kita maunya ini berjalan continue kepada buyer. Tapi dengan tanpa transit ini, itu bisa ditempuh 6 hari saja,” ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan negara lain, Christian menyebutkan, kondisi kelapa Indonesia memiliki banyak keunggulan, yakni kondisinya yang fresh, airnya yang cenderug manis dan daging kelapa yang putih. Selain itu, dia juga memuji fasilitas yang ada di Pelabuhan Pantoloan yang dinilai bisa menopang proses pengiriman biji kelapa.
“Makanya dengan keunggulan itu dan pengiriman yang cepat, mereka tidak ragu lagi dengan pelayanan kita, apalagi dengan terobosan ini, kita bisa kalahkan Vietnam,” tutupnya.(win)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.