PALU- Investasi di Morowali, PT. Anugrah Tambang Industri (ATI) gandeng Perusahaan Daerah Sulawesi Tengah. Komitmen kerjasama antara swasta dan Perusda ini dituangkan dalam MoU yang ditandatangani bersama, di ruang kerja Gubernur, Rabu (9/3).
Penandatanganan di hadapan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, dilakukan oleh Direktur PT. Pembangunan Sulteng, Andy Karamoy dengan Direktur Utama PT. Anugrah Tambang Industri, Edy Santi.
Edy Santi mengungkapkan, kerjasama ini merupakan komitmen PT. Anugrah Tambang Industri untuk membangun Sulawesi Tengah, dengan ikut mengembangkan perusahaan daerah Sulawesi Tengah.
“Jadi sejak awal kami memang komitmen, sesuai dengan arahan Gubernur agar kami melibatkan perusahaan daerah dalam berinvestasi di Sulawesi Tengah,” terangnya.
Langkah awal, sebagaimana telah ditandatanganinya MoU, kerjasama dibidang galian C, baik batuan maupun batu kapur. Sebagai perusahaan yang akan mengelola kawasan industry, perusahaan ini berencana akan membangun beberapa smelter besar. Dengan kerjasama Perusda ini, nantinya suplai material akan dilakukan Perusahaan daerah Sulteng.
“Jadi Perusda yang akan suplai ke kami. Karena kami tentu akan membentuk infrastruktur. Nah, material dari Perusda itulah yang akan kami terima. Nantinya juga, salah satu dukungan yang akan kami terima adalah batu kapur sebagai material smelter,” Edy Santi.
Kerjasama ini diharapkan secepatnya bisa segera di laksanakan. Direncanakan, setelah MoU ini, akan ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis yang dilakukan di Jakarta.
Lebih lanjut dikatakannya, setelah semua berjalan, nantinya PT. ATI bersama Perusda akan membentuk IUP di lokasi sekitar industry PT. ATI. IUP ini untuk memenuhi infrastruktur kawasan serta pemenuhan batu kapur untuk kebutuhan pembakaran ore guna menghasilkan ferronickel.
“Nah, Untuk IUP ini yang akan dilakukan, bisa menerbitkan IUP baru di lokasi kosong di sekitar industry, atau take over IUP-IUP yang lama tapi tidak operasional,” jelanya.
Selain itu, PT. ATI juga akan melibatkan para penambang galian C yang telah operasional di sekitar kawasan. Perusda yang akan diserahkan melakukan pembelian langsung material, kemudian di jual ke kawasan industry PT. ATI.
“Jadi daripada kita beli langsung, biar Perusda juga ada pendapatan, biar Perusda yang keliling membeli dari mereka, nanti jual kepada kami,” terang Edy Santi.
Penandatanganan MoU ini diapresiasi Gubernur. Gubernur berharap Perusda segera mempersiapkan diri agar bisa segera operasional. “Kalau Perusda sudah hidup, sudah bisa jalan yang lain,” kata Gubernur.(awl)