
PALU- Proyek penggantian jembatan Torate CS diperkirakan tidak akan selesai tepat waktu sesuai masa kontrak Proyek dengan anggaran hampir Rp 15 miliar itu saat ini terbengkalai.
Pantauan Radar Sulteng Kamis (6/9), proyek koridor Tompe-Dalam Kota-Surumana itu sama sekali tidak ada aktivitas dan sepi dari pekerjaan. Sementara waktu sesuai kontrak yang terhitung 210 hari ini akan berakhir Oktober 2018.
Paket penggantian jembatan Torate CS ini terdiri dari pekerjaan 3 jembatan box dengan satu jembatan utama yakni jembatan Torate, dengan menggunakan bentangan pracetak. Jembatan Torate ini menjadi pekerjaan terbesar yang dibaiayai dari Rp14,9 miliar tersebut.
Kondisi jemabatan box saat ini masih berupa galian dan lainnya masih dalam tahap cor lantai. Sementara jembatan utama Torate, di kilometer 70 baru menyelesaikan pekerjaan sumuran. Kesemuanya kini dalam kondisi terbengkalai.
Informasi dihimpun, penyebab bengkalainya 4 jembatan yang dibiayai dari APBN ini karena ketidakmampuan mengerjakan proyek tersebut. Bahkan saat ini akibat kelambatan pekerjaan tersebut pihak Kontraktor PT Mitra Aiyangga Nusantara kini telah menjalani proses SCM II. Dengan begitu paket ini dikategorikan paket kritis.
‘’Paket ini sudah SCM II,’’ sebut salah satu sumber Radar Sulteng.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Alimran mengakui keterlambatan pekerjaan tersebut. Diakui Alimran proyek tersebut dikerjakan dengan tidak professional, karena ternyata perusahaan yang mengikat kontrak dengan Balai justru menyerahkan pekerjaan kepada orang lain. Setelah terjadi keterlambatan barulah Direktur utama PT Mitra Aiyangga Nusantara turun tangan.
Akibat keterlambatan tersebut kini pihak Balai Jalan Nasional telah memproses SCM II kepada kontraktor. Di tahap SCM II ini kontraktor akan dipantau dalam penyelesaian melalui teskes pertama hingga kedua, untuk memastakan pekerjaan sesuai rekomendasi atau ditingkatkan ke tahap SCM III. (awl)