BERITA PILIHANBUOL

Protes, Warga Tanam Pisang di Kantor Kelurahan

Dilihat

BUOL-Belasan warga yang mengatasnamakan keluarga Masloman, melakukan aksi pemagaran menggunakan kawat duri di halaman kantor Kelurahan Buol dan menanam sejumlah tanaman pisa


FOTO: RUSTAM BACULU/RADAR SULTENG
PAGAR KAWAT : Aksi warga memagari kantor kelurahan dengan kawat duri dan menanam pisang.

ng. Mereka (keluarga Masloman) mengklaim lokasi yang kini berdiri bangunan kantor kelurahan merupakan milik pribadi, yang tanpa pemberitahuan atau persetujuan pihak ahli waris dari awal dibangunnya kantor pemerintah tersebut.

“Sejak awal peletakan batu pertama bangunan kantor ini, kami selaku pemilik lokasi tidak pernah disampaikan bahwa akan dibangun kantor pemerintah, dalam hal ini kantor kelurahan, “ ungkap Jamalu, selaku pihak keluarga saat aksi berlangsung, Kamis (30/8).

Aksi pemagaran lokasi kantor Kelurahan Buol yang dilakukan warga sekira pukul 10.00 wita, sempat menjadi perhatian warga hingga mengagetkan seluruh  pegawai dan staf kelurahan yang sedang bekerja. Selain kantor kelurahan, pihak keluarga Masloman juga mengklaim beberapa rumah warga yang sederetan dengan kantor kelurahan adalah miliknya.

Suasana saat itu sempat memanas, karena beberapa orang warga diantaranya diduga membawa senjata tajam (sajam). Untuk menghindari gesekan  pemerintah kelurahan langsung melapor persoalan ini kepada pihak kepolisian Polres Buol untuk pengamanan.

Kepada Radar Sulteng, Lurah Buol Masita Kunding SSos mengatakan, aksi warga yang datang tiba-tiba melakukan penerobosan lokasi kantor pemerintah yang diangap hak milik pribadi yang dikuasai puluhan tahun. Sementara, pemerintah kelurahan memegang surat bukti hiba atas lokasi yang ditempati bangunan kantor ini, serta surat jual beli. “ Untuk bangunan kantor kelurahan sejak awal pembangunan sudah memiliki bukti surat hiba, dan bersertifikat resmi dari pertanahan, ” terang Masita, yang baru saja menjabat Lurah di Kelurahan Buol ini.(tam)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.