SULTENG

Program Magang ke Jepang Dibuka Kembali

Dilihat
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate, menerima kunjungan CEO IM Japan Mr. Kyoei Yanagisawa, bersama perwakilan kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di ruang kerjanya, Selasa (10/10). (Foto: Awal)

PALU– Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Drs H Mohammad Hidayat Lamakarate Msi, menerima kunjungan CEO IM Japan (International Manpower Development Organization Japan – lembaga pemerintah penyalur tenaga magang asing), Mr. Kyoei Yanagisawa. Pertemuan terkait dengan penyaluran tenaga kerja magang Sulteng ke Jepang itu berlangsung di ruang kerja Sekprov, Senin (10/10).

Selaku pemerintah provinsi, Hidayat mengaku bersyukur dengan berakhirnya embargo (Pembatasan) tenaga Sulawesi Tengah ke Jepang. Saat ini mulai kembali dilakukan pelatihan untuk program pemagangan kembali ke Jepang. Pemberangkatan dijadwalkan 2018 mendatang.

Sekda mengungkapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sangat mengapresiasi kerja sama magang Sulawesi Tengah dengan Jepang. Dari pemprov sendiri melalui Dinas Tenaga Kerja meskipun masih terbatas, akan mensuport dari segi pembiayaan. Sesuai laporan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, Pemprov menyediakan anggaran medical check up untuk 50 orang peserta.

‘’Untuk ini kami pemda sudah ada upaya-upaya untuk mensuport. Kemudian saya juga akan melihat langsung perkembangan tahapan seleksi pertama ini,’’ kata Sekda.

Hidayat berharap peserta magang kali ini bisa menjadi titik awal kembali baiknya kerja sama magang Sulteng ke jepang. Untuk itu ke depan Sekda mengharapkan tahapan seleksi melibatkan proses uji psikotes.

‘’Supaya kejadian-kejadian seperti dulu tidak terjadi lagi, yang menyebabkan daerah kita harus diembargo 10 tahun tidak bisa mengirim tenaga kerja lagi ke Jepang. Karena kalau begitu kita juga yang akan di rugi,’’ tandas Sekda.

Kepada Dinas Nakertrans Sulteng Sekda berharap agar peserta magang ini benar-benar dibimbing. Termasuk kepada alumni magang Jepang diharapkan memberi masukan apa yang harus di lakukan dan apa yang tidak boleh dilanggar saat menjalani program magang.

Mr. Kyoei Yanagisawa melalui juru bicaranya berharap agar pemerintah provinsi memberi bimbingan kepada peserta magang, khususnya jika selesai menjalani program magang. Menurutnya, jika pandai berhemat, selain belajar para magang juga mendapatkan gaji yang cukup besar.

‘’Jangan sampai mereka pulang hanya beli rumah, beli mobil tetapi mohon dibantu oleh pemerintah agar bisa diberdayakan bisa membuka usaha sendiri, dengan keahlian yang sudah mereka pelajari,’’ kata Mr. Kyoei Yanagisawa. (awl)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.