JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan kepengurusan baru di bawah kepemimpinan Ketum PBNU Gus Yahya Staquf.
Ketua MUI Kota Palu Prof Dr KH Zainal Abidin atau yang akrab disapa Prof Zainal dipilih sebagai Rais bersama 29 pengurus lainnya dalam bidang Syuriyah.
Ada tujuh bidang Kepengurusan PBNU yang urutannya adalah Mustasyar, Syuriyah, Khatib Aam, A’wan, Tanfidziyah, Sekjen dan Bendahara umum.
Kepengurusan PBNU di era Gus Yahya, sapaan Yahya Staquf, akan lebih gemuk dari biasanya. Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyebut kepengurusan mencapai 200-an orang.
Kepengurusan besar ini, kata Gus Yahya, dibutuhkan untuk kerja-kerja besar PBNU ke depan. Pengurus PBNU baru ini juga disebut Gus Yahya berasal dari berbagai dari latar belakang.
“Pengurus Nahdlatul Ulama yang kita miliki saat ini, adalah pengurus Nahdlatul Ulama yang berwajah Nusantara,” ujar Gus Yahya pada pengumuman kemarin.
Pada bidang Tanfidziyah dijabat 32 orang pengurus dan salah satu mantan Kemenag Sulteng Drs H Abdullah Latopada MA sebagai ketua. Dengan demikian ada dua tokoh Sulawesi Tengah yang masuk dalam kepengurusan PBNU pusat masa khidmat 2022-2027 yakni Prof Dr KH Zainal Abidin sebagai Rais dan Drs H Abdullah Latopada MA sebagai ketua bidang Tanfidziyah.(*/lib)
