PALU-Seorang pengamat olahraga Sulawesi Tengah (Sulteng), Prof. Dr. Winarko Effendi, MM., MH, mengatakan maju-mundurnya olahraga di tanah air, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah ini, haruslah dibangun bukan karena didasarkan atas kepentingan kelompok melainkan adanya kesamaan kepentingan dalam memajukan olahraga prestasi.
“Semua cabang olahraga, termasuk tenis meja, bila ingin maju dan berprestasi haruslah seluruh stakeholder yang terlibat lebih mengedepankan kepentingan bersama untuk kemajuan, bukan sebaliknya dibangun atas kepentingan kelompok,” kata Prof. Winarko, yang juga Ketua Umum Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Alitopan Palu kepada Radar Sulteng, baru-baru ini.
Pernyataan Prof. Winarko tersebut menanggapi masih belum terbentuknya kepengurusan Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sulteng yang sudah berlangsung hampir setahun ini.
Menurut dia, secara nasional memang olahraga tenis meja masih terjadi perpecahan baik dari kubu Pengurus Pusat (PP) PTMSI pimpinan Oegroseno dan Pengurus Besar (PB) PTMSI pimpinan Peter Layardi, namun bukan berarti kegiatan olahraga ini di tingkat daerah di tanah air (termasuk di Sulteng) tidak berjalan atau mati suri.
“Bila di pusat (Jakarta, red) masih kisruh, tapi sebaiknya di tingkat daerah kedua kepengurusan tersebut (baik PP maupun PB PTMSI, red) bersatu membangun prestasi atlet tenis meja,” ucapnya.
Sangat disayangkan, lanjut Prof Winarko, bila daerah Bumi Tadulako yang dikenal banyak menyimpan atlet tenis meja tidak dapat mengembangkan keuntungan sumberdaya manusia (SDM) pemain pingpong di provinsi ini.
“Kasihan kan, akibat kepengurusan PTMSI Sulteng belum terbentuk yang devinitif, maka perkembangan cabang olahraga ini dapat dikatakan jalan ditempat atau mandek dan yang korban sudah jelas yaitu atlet tidak dapat mengembangkan kemampuan prestasinya,” tutur pria yang dikenal akrab dengan semua level kalangan masyarakat di provinsi ini.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan mandeknya proses pemilihan Ketua Umum PTMSI Sulteng yang sudah berlangsung hampir setahun ini karena adanya unsur kepentingan dari kelompok tertentu yang ingin menguasai kepengurusan di daerah ini.
“Saya menduga hal tersebut terjadi (adanya kepentingan kelompok, red) sebab sudah dua kali PB PTMSI menerbitkan SK Carteker, namun belum juga terselenggara Musyawarah Provinsi (Musprov) untuk memilih Ketua Umum PTMSI Sulteng,” tutur guru besar IKIP Budi Utomo Malang.
Namun demikian, Prof. Winarko berkeyakinan, pengurus carteker yang dipimpin Ketua Mansyur Lakoro dapat segera melaksanakan Musprov PTMSI Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Saya dan kita semua kalangan pencinta tenis meja di Sulteng, mulai dari atletnya, pelatih, pengda dan pemilik PTM di daerah ini masih berkeyakinan bahwa Pak Mansyur dan anggota Carteker lainnya akan secepatnya menggelar Musprov,” ujarnya, seraya menambahkan,”Sehingga ketua Umum PTMSI Sulteng devinitif benar-benar terpilih,”.
Sebelumnya, pengamat olahraga senior asal Sulteng, Rusdin Yotomanruangi, mengatakan dirinya juga berharap kepengurusan carteker yang sudah ditunjuk oleh Pengurus Besar (PB) PTMSI agar secepatnya menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) sehingga persoalan ketiadaan Ketum yang devinitif sudah terjawab.
“Saya juga minta, janganlah Pengurus Carteker PTMSI Sulteng bermain-main dalam hal ini, misalnya mengulur waktu pelaksanaan Musprov atau melakukan tindakan pemihakan. Bila hal itu terjadi, saya kira itu sangat merugikan bagi atlet tenis meja di daerah ini,” ujar mantan Hakim Tinggi itu.
Dia juga mengmbau, para kandidat calon ketua umum PTMSI yang mau maju jangan menggunakan tindakan atau perbuatan yang tidak terpuji karena mencederai jiwa dan semangat sportivitas olahraga.
“Bahkan tindakan itu bisa saja berkonsekuensi hukum. Kasihan kan, kita mau berolahraga dengan semangat sportif. Tapi ada segelintir orang ingin bermain di air keruh. Saya imbau kepada semua atlet dan pencinta olahraga tenis meja di daerah ini. Bila masih ada model orang yang demikian (bertujuan mengacaukan, red) kita lawan dan jangan lagi dilibatkan dalam kegiatan olahraga tenis meja di provinsi ini,” tegas Rusdin Yotomanruangi.
Informasi yang dihimpun Radar Sulteng dari beberapa PTM di Sulteng menyebutkan, bahwa ada dua Ketua Umum Pengda PTMSI di daerah ini yaitu dari Kota Palu (Haji Suaeb) dan dari Kota Luwuk (Pak Syarifuddin Abbas) akan bersaing memperebutkan kursi Ketua Umum Pengprov PTMSI Sulteng.
“Kedua kandidat calon Ketum PTMSI Sulteng itu punya kapasitas dan kompetensi untuk maju. Sebab, keduanya dikenal peduli dengan cabang tenis meja di daerah ini,” demikian Khairul, salah satu petenis meja veteran di Sulteng, menutup analisisnya.(mch)