BERITA PILIHANDAERAHEKONOMINASIONALNUSANTARAPALU KOTASULAWESISULTENGSUMATERA

Potensi Tanaman Kelor Bisa Jadi Penghasilan Tambahan

POTENSI KELOR : Wali Kota Palu, H Hadianto Rasyid SE saat menyambangi pabrik kelor PT Kelor Organik Indonesia (KOI) Palu yang ada di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi Kota Palu, Minggu (13/2). (FOTO. TASWIN)
Dilihat

PALU – Dalam waktu dekat Pabrik Kelor terbesar di Asia Tenggara akan diresmikan, tepatnya di Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi Kota Palu.

Pabrik yang masih dalam proses pembangunan itu, Minggu (13/2) kemarin dikunjungi Wali Kota Palu, H Hadianto Rasyid SE. Dalam kunjungannya kali ini Hadianto melihat kawasan pabrik yang dibangun PT Moringa Organik Indonesia (MOI) serta melihat proses pengolahan kelor hingga menjadi suatu produk.

“Lihat langsung seperti apa pabrik yang tengah dibangun oleh pihak MOI dan melihat seperti apa kira- kira potensi yang bisa nanti diambil oleh pemerintah agar supaya bisa mendorong perekonomian masyarakat di sekitar,” tuturnya kepada awak media, Minggu (13/2)

Dengan adannya pabrik kelor ini di Kota Palu, Hadianto meyakini hal itu akan menjadi penghasilan tambahan bagi petani kelor yang ada di Kota Palu. Belum lagi kata dia, dalam satu bulan pabrik kelor tersebut membutuhkan suplay bahan baku yang sangat banyak, sehingga pihaknya akan melakukan penelitian dan kajian terkait upaya mendorong suplay bahan baku di pabrik tersebut.

“Kerena jumlah kebutuhannya juga cukup besar 45 kountainer per bulan. Sedangkan satu kountainer itu isinya 15 ton, sementara hasil produksi sekarang baru satu ton, artinya cukup besar devisit suplai produksi yang dibutuhkan oleh pasaran,” bebernya.

Menurutnya tanaman kelor itu sangat ramah dengan struktur tanah yang ada di Kota Palu kemudian tanaman kelor itu juga kata dia tidak terlalu sulit untuk dirawat. Sehingga sangat memingkinkan menanam kelor bisa menjadi pekerjaan dan penghalian baru bagi masyarakat.
“Makannya kita dorong, karena ini merupakan salah satu potensi di Kota Palu,” pungkasnya.

Sementara itu, Owner dan Founder PT Moringa Organik Indonesia, A. Dudi Krisnadi mengungkapkan, dipabrik kelor itu nantinya akan beroprasi tiga unit pengelolaan kelor yakni Unit Pangan, Unit Obat Tradisional dan Unit Kosmetik. Dia juga menjelaskan sistem pembelian dari masyarakat harus memerhatikan kandungan nutrisinya sehingga, mulai dari proses budidaya sampai dengan produk jadi harus mengikuti standar prosedur ISO dan BPOM.

“Mereka yang sudah dilatih kemudian diwajibkan memeiliki 1000 pohon saja nanti akan dipinjami mesin pengering oleh PT Kelor Organik Indonesia (KOI). Syaratnya harus mengikuti pelatihan dan harus memiliki minimal 1000 pohon untuk bisa dipinjamkan alat,” ungkapnya.

Kang Dudi sapaan akrabnya juga mengakui permintaan pasar baik dari dalam negeri maupun luar negeri sangat besar sehingga, membutuhkan suplai bahan baku yang sangat banyak. Selain itu Kang Dudi membeberkan pabrik kelor tersebut nantinya akan dilaunching setelah lebaran Idul Fitri 2022 mendatang.

Pada kesempatan yang sama Direktur Operasional PT Kelor Organik Inonesia (KOI) Palu, Nugroho Widyamoko, berharap masyarakat Sulteng khususnya Kota Palu mau menanam kelor dan bekerja sama dengan PT KOI. Dia menjelaskan, dalam pengembangan kelor menggunakan In Line System pihaknya bekerja sama dengan PT MOI yang sudah sejak 18 tahun lalu mengelola kelor, sementara PT KOI sendiri merupakan perusahaan pengelolaan kelor yang ada di Kota Palu.

“Kita bisa berikan bantuan pinjaman mesin kepada masyarakat jadi minimal kalau ada lahan 1000 meter. Jadi bisa tanam 1000 pohon kelor kita bisa pinjamkan satu mesin. Tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat karena kebutuhan masih tinggi jadi peluang usaha ini masih sangat besar sekali apalagi di Palu ini kelor sangat mudah sekali untuk hidup,” pungkasnya (win)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.