BERITA PILIHANPOSO

Polres Poso Diteror Bom

Dilihat
Personel dari pasukan jibom Satuan Brimob Polda Sulteng, sedang mengamankan barang bukti teror di pintu masuk Polres Poso, Minngu (9/7) dinihari. (Foto: Budiyanto Wiharto)

POSO-Dua aksi teror terjadi di Kota Poso pada Minggu (9/7) kermarin. Teror pertama terjadi di Mapolres Poso jalan pulau Sumatera Kelurahan Gebangrejo Kecamatan Poso Kota dan di pintu masuk sekolah SMA Kristen Poso Kota Utara.

Teror di Mapolres Poso terjadi pada sekitar jam 03.15 wita. Di pintu masuk Mapolres khusus jalur sepeda motor, telah ditemukan sebuah benda mencurigakan berukuran kepalan tangan orang dewasa yang dibungkus dengan lilitan lakban warna hitam, dan di bagian luar bungkusan terdapat potongan kertas putih yang direkat dengan plester luka warna coklat.

Benda mencurigakan yang disangka bom ini ditemukan pertama kali oleh Brigadir Syawaluddin, anggota jaga yang hendak keluar markas komando (Mako) untuk membeli rokok di luar Mapolres. Saat kembali, Syawaluddin melewati pintu jalur sepeda motor yang tertutup, bintara Polri ini tanpa sengaja menemukan sebuah benda mencurigakan yang terletak di atas jalan aspal pinggir trotoar.

Inilah pesan yang disampaikan terduga peletak bom di Mapolres. (Foto: Budiyanto Wiharto)

Curiga yang ditemukan merupakan bom, Syawaluddin kemudian memanggil teman jaga untuk melihat secara jelas yang kemudian melaporkan hal tersebut kepada piket Pawas dan diteruskan kepada Kapolres Poso AKBP Bogiek “Untung kejadiannya malam dinihari. Jadi tidak membuat panik warga masyarakat,” kata seorang petugas keamanan pada Radar Sulteng.

Tak lama berselang, sekitar pukul 04.30 wita, unit Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Satuan Gegana Brimob Polda Sulteng tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan selanjutnya melakukan penanganan menggunakan peralatan serta pakaian jibom. Sejam kemudian, pukul 05.30 wita, benda mencurigakan disangka bom tersebut berhasil diamankan lalu dipindahkan dari TKP menggunakan kendaraan jibom menuju Mako Gegana jalan Pulau Irian Jaya Gebangrejo untuk diurai.

Informasi yang diperoleh, dari hasil urai di Mako Gegana, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Yaitu sepotong kertas bertuliskan tinta biru ” Kami akan datang menumpah darah kalian wahai Thogut”, rangkaian material batu bata yang belum dibakar, satu helai kabel kecil warna putih, satu helai kabel kecil warna ungu, satu helai kabel kecil warna biru, potongan lakban berwarna hitam, tas sandal Eiger warna hitam, serpihan magnet warna hitam, ring pompa lampu petromaks. Barang bukti tersebut ditemukan usai benda diduga bom yang meneror Mapolres disposal.

“Proses disposalnya dihadiri oleh Kepala Operasi Tinombala, Kapolres Poso, Densus 88, dan beberapa pejabat Operasi Tinombala,” ungkap sumber yang minta namanya tidak dikorankan.

Belum selesai pengungkapan teror Mapolres, muncul lagi teror susulan serupa di kompleks Pos Polantas Polres Poso Bundaran SMAKer Poso. Teror berupa sebuah bungkusan kecil mencurigakan berwarna putih dengan dililit lakban warna hitam ini ditemukan di pintu gerbang masuk SMAKer pada hari Minggu (9/7) sekitar pukul 11.30 wita, oleh Ramli alias ACO (35). Menemukan benda menyerupai sebuah bom, buruh proyek penggalian Riol jalan yang sedang bekerja disekitar TKP ini langsung melaporkan benda tersebut ke Pos Polantas.

Bupati Poso Darmin Sigilipu mengecek langsung ke TKP teror di SMAKer. Sebab lokasi teror tak berjauhan (hanya sekitar 200 meter) dari rumah jabatan Bupati Poso. Beberapa saat kemudian, tim Jibom Gegana Polda Sulteng tiba di lokasi untuk mengamankan dan membawa barang bukti temuan benda diduga bom tersebut ke Mako Gegana di Gebangrejo.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulteng AKBP Hary Suprapto membenarkan terjadinya dua aksi terror di Poso. Kata dia, teror tersebut sengaja dilakukan oleh pelaku (orang tak dikenal/OTK) untuk menciptakan ketakutan dan atau ketidak-nyamanan masyarakat. “Khusus teror di depan Mapolres itu merupakan gangguan keamanan untuk pihak kepolisisan,” jelas Kabid Humas yang dikonfirmasi wartawan via teleponnya.

Untuk babuk teror di depan SMAKER, polisi belum menerima laporan rangkaian isi yang terkandung didalam benda yang ditemukan karena masih dalam proses urai oleh Gegana. “Semua babuk sudah berada di polisi dan tengah dilakukan upaya penyelidikan,” kata AKBP Hary. Beredar kabar dikalangan wartawan Poso, pasca dua aksi teror tersebut, polisi dalam hal ini Densus 88 Polri telah menangkap dan mengamankan sejumlah orang.

Pantauan Radar Sulteng pasca dua kasis teror diduga bom di depan Mapolres dan SMAKer Poso, situasi keamanan Kota Poso dan sekitarnya tetap kondusif. Aktifitas warga masyarakat pun tetap berjalan normal dan lancar.(bud)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.