
PALU – Kepolisian Resort (Polres) Palu belum dapat memastikan korban yang tertembak pada bagian kaki kiri di wilayah Poboya Kecamatan Mantikulore tanggal 27 Juni lalu, sekitar pukul 11.00 Wita, tertembak atau terkena peluru nyasar, sebab sampai saat ini pihak Kepolisian masih terus mendalami kasus penembakan yang dialami Hermanus (40) tersebut.
Kapolres Palu, AKBP Christ R Pusung, Rabu (28/6) kemarin mengatakan bahwa Polres Palu masih melakukan penyelidikan, dan belum dapat memastikan korban tertembak atau terkena peluru nyasar, karena korban dengan tidak mengetahui apapun di TKP, selain rasa sakit yang dirasakannya. “Intinya kita terus lakukan penyelidikan, untuk dapat mengetahui motif penembakan,” ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Sulteng melalui telepon.
Kapolres Pusung juga belum memastikan dan masih menunggu proses pengangkatan proyektilnya. “Kami masih menunggu hasil proyektilnya sampai saat ini, korban terkena di bagian kaki kirinya,” tambah mantan Kapolres Tolitoli ini.
Diketahui bahwa peristiwa terjadi pada saat korban sedang menggendong anaknya, tiba-tiba merasakan sakit dan keram di kaki kirinya. “Kami masih mencari pelaku dan jenis senjatanya,” tutup Kapolres.
Sebelumnya Diberitakan, Seorang warga Kelurahan Poboya, Hermanus (40) terkena peluru nyasar di bagian paha kirinya, Selasa (27/6). Saat itu korban sedang menggendong anaknya, tiba-tiba dia merasakan kaki kirinya terasa panas dan terasa kram. Sadar pahanya terkena benda tajam, korban merasakan sakit dan harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Korban baru sadar terkena tembakan dan tak bisa banyak menggerakan kakinya setelah pahanya terasa sakit dan mengeluarkan darah.(cr3)