
PALU – Menghadapi masa Orientasi Akademik (Ormik) mahasiswa baru Universitas Tadulako (Untad) tahun ajaran baru 2017-2018, pihak universitas akan mengubah pola yang akan digunakan selama berlangsungnya Ormik kali ini.
Demikian disampaikan oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muhammad Basir Cyio SE MS, terkait persiapan Ormik Untad setelah rampungnya masa penerimaan mahasiswa baru yang masih sendang berlangsung.
“Pola yang akan diberikan dalam penyelenggaraan Ormik akan diubah kembali ke penataran,” jelas Rektor kepada sejumlah wartawan di lantai III IT Center Untad, Senin (3/7) kemarin.
Disampaikan, bahwa kebijakan untuk mengubah pola Ormik ini, untuk menindaklanjuti surat resmi dari Kemenristekdikti yang mewajibkan pihak universitas melakukan penataran untuk mencegah paham radikalisme masuk di perguruan tinggi.
“Jadi ketakutan, sehingga pemerintah menyiasati pola Ormik yang diatur lengkap dengan Jamnya,” katanya.
Disampaikannya lagi, bahwa sesuai agenda nantinya Ormik akan berlangsung selama lima hari dan akan melibatkan pihak terkait dalam memberikan penataran, seperti dari pihak Kepolisian, TNI, Kesbangpol, dan BNN.
“Kami juga tetap akan memberikan agar organisasi di lingkup kampus juga bisa diperkenalkan ke mahasiswa baru, kita tinggal ubah penataran ketika ditangani universitas dan berapa hari di fakultas,” jelasnya.
Menurutnya, selain akan diberikan penataran satu hal yang tidak bisa dihilangkan adalah ajang perkenalan, apa yang menjadi ciri khas di Untad. “Awalnya saya pikir kurikulum baru saat saya menerima surat ini, tapi ternyata pemerintah ketakutan dengan paham radikalisme sehingga mengubah pola dalam penyelenggaraan Ormik ini,” ungkapnya.
Disinggung soal peran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untad, yang notabene adalah lembaga tertinggi yang menangani Ormik setiap tahunnya, padahal sementara ini BEM dibekukan, menurutnya, ke depannya BEM sudah akan ditangani presidium. (egi)