PALU- Karyawan ekspedisi JNT (J&T Exprees) di Kota Palu menjadi korban pengeroyokan, dan telah melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian resor kota (Polresta) Palu, tanggal 26 November 2022, berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/1321/XI/2022/SPKT/POLRESTAPALU/POLDA SULAWESI TENGAH.
Laporan tersebut diterima dengan pelapor atas nama Moh Fikar Ardiansyah, dimana penganiayaan secara bersamaan itu terjadi saat korban mengantarkan paket dengan pesanan atas nama Aristan jalan Malaya, Sabtu (26/11/2022) namun saat itu pemilik pesanan tidak menerima telpon dari pengantar paket (korban) atau merijek telpon dari pengantar.
Selanjutnya pelapor pergi ke tempat pengantaran lainnya dan tiba-tiba terlapor menelpon korban, untuk segera mengantar paket tersebut kerumahnya, korban pun kembali mengantar paket kerumah terlapor, namun saat dihubungi nomor pemesanan tetap di rijek, dan akhirnya korban memutuskan untuk kembali ke kantor dan mengantarkan paket tersebut di kantor JNT jalan Touwa.
Kemudian sekitar pukul 14.30 wita pelapor didatangi sebanyak tiga orang di kantor JNT jalan Touwa. Terjadi selisih paham, tiba-tiba satu di antara tiga orang tersebut langsung menyerang korban dengan cara menendang kaki sebelah kiri, disusul dengan beberapa kali pukulan. Korban akhirnya mengalami bengkak pada bagian kepala, bengkak dan sakit pada bagian mata kiri, leher, tangan dan sakit pada bagian kaki.
Kejadian ini juga terekam CCTV JNT, diketahui bahwa yang memesan paket itu adalah petinggi di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem yang menjabat sebagai Sekretaris DPW NasDem Sulteng, Aristan. Dahkan dalam video CCTV terlihat orang yang diduga mirip dengan Aristan menggunkan kaos putih menggunakan songko atau peci sempat memukul korban (kaos warna merah) dan mengenai kepala belakang korban.
Dikonfirmasi terkait laporan tersebut, Kapolresta Palu Kombes Pol Barliansyah, melalui Paur Humas Polresta Palu Aiptu I Kadek Aruna membenarkan bahwa korban atau pelapor atas nama Moh Fikar Ardiansyah telah melaporkan kasus penganiayaan dengan bersama-sama di Jalan Touwa Kota Palu. “Laporannya sudah diterima dan sementara diproses untuk tindak lanjutnya,” ujar Kadek, Minggu (27/11/2022) melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, Aristan saat dikonfirmasi Radar Sulteng mengaku belum mengetahui persis terkait dengan adanya laporan polisi terhadap dirinya. Saat ditanyakan soal laporan polisi itu, dan diminta untuk menjelaskan kronologis nya, Aristan juga menjawab belum mengetahuinya. “Saya belum tahu pesis juga” tulisnya via WhatsApp. (who)