
PALU – Dari sisi karateristik usaha, potensi ekonomi Sulteng saat ini masih didominasi tiga jenis usaha, yaitu industry pengolahan, perdagangan besar, dan eceran serta penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.
Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulteng, Sukadana Sufii menyebutkan pada tahun 2006 jumlah unit usaha di Sulteng tercatat sebanyak 193.262 unit usaha. Dalam kurun waktu 10 tahun (hingga tahun 2016) tumbuh signifikan menjadi 343.705 pada tahun 2016.
“Dalam kurun waktu 10 tahun jumlah unit usaha di Sulteng tumbuh lebih dari 77 persen. Ini merupakan angka pertumbuhan unit usaha tertinggi di Indonesia,” ujar Sukadana pada seminar Analisis hasil Listing SE 2016, yang mengusung tema ‘Mengukur Potensi Ekonomi Sulteng Dalam Perspektif Karateristik Usaha dan Ketenagakerjaan’ di aula Lantai IV Kantor BPS Provinsi Sulteng, Jumat (21/12).
Bila dirata-ratakan setiap tahunnya sejak 2006, unit usaha di Sulteng tumbuh hampir mencapai angka 6 persen. Dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng, jumlah unit usaha terbanyak berada di Kabupaten Parimo mencapai 59.456 unit usaha atau sebesar 17,30 persen dari total unit usaha yang ada di Sulteng. “Kota Palu berada di urutan kedua, dengan jumlah unit usaha mencapai 46.164 unit usaha atau sekitar 13,43 persen dari total jumlah unit usaha yang ada di Sulteng,” sebutnya.
Selanjutnya, Kabupaten Banggai dengan persentase sebesar 11,95 persen dan Donggala di urutan keempat dengan 10,80 persen. Paling sedikit jumlah unit usaha ada di Kabupaten Banggai Laut, hanya sekitar 9.43 unit usaha atau sekitar 2,63 persen.
Dari sisi ketenagakerjaan, tercatat tiga jenis usaha yang menyerap paling banyak tenaga kerja, yakni perdagangan besar dan eceran serta reparasi dan perawatan motor/mobil (G), industry pengolahan (C),dan sector pendidikan (P). Khusus di Kota Palu dominan penyerapan tenaga kerja, sector industry pengolahan digantikan oleh sector konstruksi. Sementara, di Kabupaten Morowali, sector pendidilkan digantikan oleh sector konstruksi. ”Dari total jumlah angkatan kerja, yang paling banyak itu di Kota Palu. Total jumlah unit usaha di Kota Palu itu mencapai 46 ribu unit usaha, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 132.377 tenaga kerja,” sebutnya.
Kabupaten Parimo berada di urutan kedua, dengan 59.456 unit usaha, jumlah tenaga kerja yang tererap mencapai 132.962 tenaga kerja. Bila dilihat dari skala usaha, usaha mikro kecil (UMK) tercatat mendominasi, mencapai 99,09 persen dari total unit usaha yang ada di Sulteng. Dan terbanyak berada di Kabupaten Parimo. Sementara, Usaha menengah besar (UMB) jumlahanya hanya 0,91 persen. Terbanyak berada di Kota Palu.(ars)