PALU – Saat ini negara Indonesia berada dalam kondisi darurat Narkoba, yaitu negara dengan tingkat kerawanan tinggi terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang harus segera ditangani secara intensif dan serius. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan masalah kemanusiaan dan membawa dampak kerusakan multi-dimensional.
Kondisi darurat yang memperihatinkan ini juga terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan hampir tidak ada wilayah yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, terutama pada lingkungan Pemasyarakatan.
Menghadapi kondisi yang sedemikian kompleks, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), Lilik Sujandi, terus menerus menginstruksikan agar seluruh jajaran Kemenkumham Sulteng berperang melawan narkoba, termasuk Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu.
Merespon instruksi Kakanwil Kemenkumham Sulteng tersebut, Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (Ka.LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun, didampingi Kepala Sub.Bagian Umum (Kasubagum), Antonius Andry, melakukan Audiensi bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu, Baharuddin, guna membahas Rehabilitasi Sosial maupun Medis Anak pengguna Narkotika, Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), serta Rutin melakukan Sidak dan Tes Urine guna mewujudkan LPKA Palu Bersih Dari Narkoba (Bersinar).
Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan rencana kerja Ka.LPKA Palu dalam pemberantasan dan peredaran narkoba. Ia menyebutkan, bahwa setiap Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) di LPKA Palu merupakan korban dari segala penyalahgunaan narkotika.
“Kami memiliki Andikpas sebanyak 30 orang, semuanya beraneka kasus. Namun, setelah saya lakukan Assesment, ternyata semua penyebab mereka melakukan pelanggaran hukum atau kenakalan semuanya berawal dari penyalahgunaan narkotika, tentu sebagai ayah mereka di sana, saya sangat prihatin kalau mereka menjadi korban dari penyalahgunaan Narkotika. Oleh itu, kami menawarkan beberapa program guna menghilangkan gate bagi mereka agar dapat meraih prestasi kembali, bukan menjadi sampah di masyarakat,” ungkapnya.
Merespon Ka.LPKA Palu, Baharuddin dengan didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pemberantasan, Gusti Bagus, turut menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ka.LPKA Palu beserta jajaran, atas segala bentuk kepedulian terhadap penyalahgunaan dan peredaran Narkoba serta bertekad untuk terus mendukung LPKA Palu mewujudkan Wilayah Bersih Dari Narkoba (Bersinar).
“Secara Pribadi saya sangat bersyukur atas kepedulian LPKA Palu dalam pemberantasan narkoba, dan tentu sangat mendukung atas program yang telah direncanakan, dan segera kita tuangkan dalam bentuk MoU atau nota kesepahaman. Jauh dari biasanya, sekarang kami yang didatangi, ini menandakan bahwa kami harus senantiasa berdampingan dengan LPKA Palu,” sebutnya, Senin (24/01).
Di akhir kegiatan, Ka.LPKA Palu menambahkan, bahwa pentingnya antar sesama instansi pemerintah, baik daerah maupun unit pusat untuk bersinergi dalam penanganan narkoba.
“Kerugian terbesar masalah penyalahgunaan dan peredaran narkoba ini adalah pelemahan karakter, yang berarti juga melemahnya ketahanan masyarakat. Ini merupakan awal kehancuran negara. Ini adalah urgensi semua aparatur negara, bukan hanya tanggung jawab di BNN saja, Kemenkumham saja, Polisi saja, tapi ini tanggung jawab universal termasuk masyarakat serta Pemda setempat. Semoga Pemda mau bersama dengan kita dalam hal pembimbingan dan pembinaan bagi Anak yang telah kecanduan dengan narkotika. Kita Harus pastikan bahwa regenerasi kita akan meneruskan dan dapat berprestasi lebih baik untuk nusa dan bangsa,” tutupnya.
Melalui kegiatan Audiensi tersebut, didapatkan juga kesepakatan untuk dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) bersama BNN Kota Palu dalam rangka Rehabilitasi Sosial maupun Medis Anak pengguna Narkotika, Pelaksanaan Sosialisasi P4GN, serta Rutin melakukan Sidak dan Tes Urine guna mewujudkan LPKA Palu Bersinar.(acm/*)
