
MERIAH: Suasana malam Arena Gembira yang dilaksanakan Pondok Pesantren Istiqomah Ngatabaru, Sigi kemarin malam. Pelaksanaan Arena Gembira, makin meriah dan penampilan yang penuh kreativitas.
SIGI – Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah, Ngatabaru kembali menggelar malam Arena Gembira, Sabtu malam kemarin (1/9). Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun sejak 2004 tersebut, makin meriah dan penampilan para santri makin kreatif. Tahun ini, Arena Gembira mengusung tema All Star.
Pimpinan Ponpes modern Al-Istiqamah, KH Arif Siraj Lc, dalam sambutannya terus memberikan apresiasi atas mahakarya para santrinya tersebut. Apresiasi dan pujian yang diberikan, bukan hanya pada pengemasan dan bentuk acara yang meriah, tetapi seluruh rangkaian proses yang dilalui. Mulai dari perencanaan, penentuan tema, hingga langkah-langkah persiapan sampai nanti pada proses evaluasi.
“Ini luar biasa. Pagelaran seni akbar ini, sepenuhnya dilakukan oleh santri kelas V dan VI. Mulai dari perencanaan, latihan, anggaran, undangan, penataan panggung, hingga pementasan, yang semuanya oleh santri tanpa campur tangan majelis guru. Termasuk dalam hal sosialisasi, SDM, acting, kontroling, dan perbaikan,”puji KH Arif Siraj.
Menurut KH Arif Siraj, bahwa Arena Gembira merupakan acara adalah tahunan yang selalu laksanakan oleh Ponpes Modern Al-Istiqamah di awal tahun ajaran baru. Namun menurutnya, tahun ini, pelaksanaan Arena Gembira terasa lebih istimewa, karena termasuk dalam rangkaian 25 tahun Al-Istiqamah.
“Dalam rangkaian milad ini, kami sebelumnya dan setelah acara (Arena Gembira), telah dan akan melaksanakan beberapa kegiatan lagi,”ungkapnya.
Menurut KH Arif Siraj, bahwa Arena Gembira, merupakan acara edukasi, bukan hanya penampilan seni atau ketrampilan siswa dalam menampilkan pertunjukan yang menghibur. Di balik Arena Gembira katanya, juga terkandung pembelajaran karakter tentang kepemimpinan, tanggungjawab dan edukasi dalam merencanakan kegiatan akbar.
Seluruh rangkaian acara katanya, sepenuhnya dilakukan oleh santri. Guru hanya memantau. Sebab para santri dididik untuk menjadi pribadi yang amanat, memiliki kemampuan manajamen, serta bertanggungjawab dan sekaligus menjadi wadah dalam pengembangan kreativitas.
“Anak-anakku panitia ini, mereka baru kelas 2 dan kelas 3 Aliyah atau setingkat SMA, tapi mereka sudah mampu seteleh diberikan amanat. Arena Gembira adalah hasil kreasi santri. Mereka kami berikan kesempatan untuk kembangkan bakatnya,”katanya lagi
Melalui Arena Gembira, para santri juga diedukasi agar kelak tidak menjadi hanya pintar menonton, tetapi mereka dituntut, untuk membuat tontonan yang islami dan tidak merusak budaya.
Sebab menurut KH Arif, bahwa seni faktor penting dalam kehidupan. Katanya hidup tanpa iman menyebabkan kuffur, hidup tanpa ilmu akan dipenuhi kegelapan, dan hidup tanpa seni, akan penuh kegersangan. Segala sesuatu yang menjadi indah manakala disentuh dengan seni,”tandasnya.
Total ada 27 pementasan karya seni yang ditampilkan para santri sejak pukul 20.00 hingga menjelang dinihari. Didukung dengan lighting yang cukup baik, penataan panggung yang penuh warna dan daya kreasi, membuat pelaksanaan Arena Gembira kemarin, mengundang decak kagum dari para orangtua dan warga yang menyempatkan waktu untuk menonton.
Secara kasat terlihat, ribuan penonton memadati lapangan tempat dihelatnya rangkaian acara Arena Gembira kemarin. Yang datang menonton, selain warga di sekitar pondok, para orangtua santri, ada juga warga yang secara khusus dari Palu untuk menonton mahakarya para santri tersebut.(hnf)

MERIAH: Suasana malam Arena Gembira yang dilaksanakan Pondok Pesantren Istiqomah Ngatabaru, Sigi kemarin malam. Pelaksanaan Arena Gembira, makin meriah dan penampilan yang penuh kreativitas.