PALU – Pengurus Wilayah Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sulawesi Tengah Periode 2022-2025 resmi dilantik. Pelantikan juga dilakukan untuk Pengurus Cabang PDGI Kota Palu, Parimo Morowali dan Banggai Raya.
Pelantikan dan pengambilan sumpah Pengurus Wilayah PDGI Sulteng dan Pengurus Cabang Kabupaten/Kota itu, dipimpin langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDGI Pusat, drg Tari Tritarayati SH MKes di aula Pogombo, Kantor Gubernur Sulteng, Sabtu (3/12/2022).
Usai melantik dan mengambil sumpah, Sekjen PDGI mengatakan, dengan dilantiknya kepengurusan PDGI Sulteng dan Kabupaten/Kota ini, bisa berdampak pada kemajuan bagi organisasi. Khusus Pengurus Wilayah, yang juga masuk periode kedua dipimpin oleh drg Emma Sukmawati MKes MSi, diminta untuk melanjutkan program-program kerja yang dirasa perlu untuk dilanjutkan di periode sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, Tari juga mengingatkan, bahwa di Tahun 2023 mendatang banyak tantangan sekaligus peluang bagi dokter gigi. Di tahun depan, akan ada Survey Kesehatan Indonesia, yang memerlukan peran aktif semua dokter. “Mohon kesiapan teman-teman sambut survey ini,” pesan drg Tari.
Terkait masalah kekurangan dokter gigi di Indonesia, Tari juga menyampaikan, bahwa mulai tahun ini, akan ada program internsif khusus dokter gigi. Di tahap awal ini, ada 329 dokter gigi yang baru dilantik akan disebar ke 17 provinsi di Indonesia. “Untuk Sulteng tahap pertama ini mungkin belum masuk. Semoga di tahun depan bisa dapat karena akan ada 600 dokter gigi internsif lagi yang bakal disebar, ” jelasnya.
Untuk itu, dia meminta agar Pemerintah Daerah bisa melengkapi Puskesmas-Puskesmas dengan peralatan dental. Sebab hal itu menjadi salah satu persyaratan, daerah yang akan ditempati dokter gigi internsif.
“Kedepan kami PDGI berupaya bersama Pemerintah Pusat bagaimana mendistribusi dokter gigi ini hingga ke daerah, walau kita ketahui bersama luaran dari dokter gigi masih sangat sedikit. Begitu juga dengan dokter spesialis gigi di Indonesia yang juga masih minim ini yang akan kami konsetrasikan untuk bagaimana diperbanyak,” tandas Tari.
Sementara itu, Ketua PDGI Sulteng, Emma Sukmawati menjelaskan, bahwa saat ini jumlah dokter gigi di Sulteng berjumlah 246 orang. Sementara Renstra Kemenkes di Tahun 2030 menyebutkan, bahwa rasio dokter gigi dan penduduk adalah 14 dokter gigi untuk 100.000 penduduk.
“Data penduduk Sulteng saat ini ada sekitar tiga juta jiwa, artinya merujuk pada Renstra Kemenkes 2030 idealnya Sulteng harus memiliki 420 orang dokter gigi. Yang ada satu ini belum sampai 60 persen mencukupi kebutuhan dokter gigi,” ungkap Emma.
Di hadapan sejumlah perwakilan pemerintah daerah yang turut hadir, Ketua PDGI Sulteng pun meminta, agar saat penerimaan CPNS formasi untuk dokter gigi diperbanyak.
Kepada anggota PDGI yang masuk dalam kepengurusan, Emma juga mengingatkan, agar sumpah dan janji yang sudah diucapkan dalam pelantikan dapat dijalankan, sebab hal ini juga akan dipertanggung jawabkan di hari kemudian. Terkait dengan program kerja, Ketua PDGI Sulteng ini menegaskan, pihaknya akan buat program yang goal atau tujuannya untuk penurunan angka stunting di Sulteng.
“Penyakit gigi berkaitan dengan stunting. Berdasarkan data Dinkes Sulteng, angka stunting yang tinggi di suatu daerah juga derajat kesehatan gigi dan mulutnya rendah,” jelasnya.
Kedepan, pihaknya juga ingin terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, agar setiap tahunnya angka stunting di kabupaten/kota dapat menurun. Di akhir sambutannya, Ketua Pengurus Wilayah Sulteng juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Sulteng dan Pemerintah Kota dan Kabupaten terkait serta para sponsor yg sudah turut mensukseskan acara pelantikan seminar dan rapat kerja Pengwil Sulteng.
Gubernur Sulawesi Tengah, yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sadly Lesnusa SSos MSi dalam sambutannya, memberikan selamat sekaligus mengapresiasi pelantikan Pengurus Wilayah PDGI Sulteng bersama Pengurus Cabang Kabupaten/Kota lainnya. Pelantikan ini diharapkan jadi momentum pengurus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sulteng, khususnya kesehatan gigi dan mulut.
“Karena kesehatan gigi dan mulut turut mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jika masyarakat sehat, otomatis usia harapan hidup bertambah dan diikuti pula meningkatnya nilai indeks pembangunan manusia Sulteng,” jelas Sadly membacakan sambutan Gubernur.
Menyahuti terkait masalah terbatasnya dokter gigi dan dokter spesialis mulut dan gigi di Sulteng, disampaikan Gubernur, perlu kolaborasi dan sinergitas antara PDGI, Pemda dan institusi pendidikan. Untuk mencari solusi demi terwujudnya pemerataan dokter gigi di Sulteng.
Kegiatan pelantikan yang mengambil tema “Tingkatkan Peran Organisasi PDGI dalam Pembangunan Nasional” ini dirangkaikan dengan seminar serta rapat kerja. Turut hadir dalam kegiatan ini, Wasekjen PB PDGI, drg M Jais Mars yang membacakan SK Pengurus Wilayah PDGI Sulteng. Juga sejumlah pejabat di antaranya Sekretaris Daerah Kota Palu, Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Asisten III Pemkab Parimo, serta para pimpinan Organisasi Profesi dan sejumlah Direktur Rumah Sakit. (agg)