PALU KOTA

Pengurus IKA STIA Pembangunan Palu Resmi Dilantik

DIAMBIL SUMPAH: Pengurus IKA STIA Pembangunan Palu saat dilantik Ketua STIA Pembangunan Palu, Dr Nasir Mangngasing, Senin (12/12/2022). FOTO: AGUNG SUMANDJAYA
Dilihat

PALU – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu optimis keberadaan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) STIA Pembangunan Palu tetap menjadi garda terdepan keberlangsungan lembaga pendidikan ini. Peran dari IKA STIA Pembangunan Palu juga sudah dibuktikan ketika kampus ini mengalami masalah internal beberapa tahun yang lalu.

Sehingga segala bentuk ancaman dari luar yang ingin kembali membuat konflik di lingkungan kampus saat ini bisa dengan mudah diatasi.

Hal itu disampaikan Ketua STIA Pembangunan Palu, Dr H Nasir Mangngasing MSi usai melantik Pengurus IKA STIA Pembangunan Palu, yang diketuai oleh Musa SSos MM, Senin (12/12/2022). Disampaikan Nasir, IKA merupakan kekuatan besar dan pondasi suatu perguruan tinggi apalagi perguruan tinggi swasta.

“Dan IKA STIA Pembangunan sudah membuktikan jadi penyelamat terakhir konflik yang terjadi beberapa waktu lalu. Dan yang dilantik ini adalah mereka yang juga berjuang dalam IKA. Sehingga pengalaman mereka sudah ada untuk melindungi kampus ini dari ancaman konflik dari luar kampus,”jelas Ketua STIA Pembangunan.

IKA juga diharapkan menjadi corong kepada masyarakat, seperti apa STIA Pembangunan itu saat ini. Dengan sumberdaya yang mumpuni, STIA Pembangunan Palu juga bakal bersiap menggelar Program Studi Strata Dua (S2). Dengan fasilitas bangunan dan lahan hak milik sendiri oleh kampus, IKA tidak perlu ragu memperkenalkan kampus ini kepada masyarakat.

Terpisah, Musa dalam sambutannya, membenarkan, bahwa pada 2010 terjadi konflik terbelahnya yayasan menjadi dua. Namun berkat dukungan Gubernur Sulawesi Tengah H Rusdy Mastura AIFO yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Palu, sangat getol ikut dalam memperjuangkan STIAP Palu.

“Berkat perjuangan beliau jugalah sehingga STIAP Palu masih terus ada sampai sekarang dikarenakan seorang walikota bahkan bersama kami IKA dan mahasiswa ke Dikti kemudian dilanjutkan ke Jakarta ke dirjend Dikti yang sampai kaget melihat perhatian seorang walikota terhadap kisruhnya dualisme yayasan,” paparnya.

Karena itu dia menganggap Rusdi Mastura sebagai salah satu tokoh yang peduli pendidikan dan sangat total memperjuangkan dalam membuka tabir kebenaran atas terjadinya dua kubu di yayasan kala itu. Yang mana pada saat itu juga pihaknyai bersama perwakilan IKA STIAP dan perwakilan mahasiswa kurang lebih saat itu ada 100 orang terpaksa harus berjuang sampai ke Makassar menemui Dikti dan sekitar 50 orang menemui Dirjend Dikti.

Jangankan yayasan pada saat itu, alumni saja terpecah menjadi 3 kelompok yang mana kelompok yang satu masuk di yayasan yang mengklaim dan kelompok yang satu yaitu kami pada saat itu diberi amanah pegang IKA bersama yayasan yang selama dari pendirian pertama sampai sekarang dan kelompok yang satu lagi stagnan tidak memberikan progres dan respon mau kemana tetapi terkadang silih berganti kepada ke 2 kelompok ini.

“Jadi kondisi pada saat itu memang sulit untuk diraba andaikan perang sulit kita mengetahui siapa musuh siapa lawan karena setiap pergerakan alumni ataupun dikampus selalu saja akan bocor ,” ungkap Musa membuka tabir kelam masa digoyahkannya STIA Pembangunan Palu oleh oknum-oknum yang hanya memikirkan kepentingan pribadi.

Beruntung saja saat itu, kelompok Musa dan kawan-kawannya, adalah kelompok alumni paling terbesar dan penggeraknya adalah alumni 2005 dan Musa saat itu juga ditunjuk selaku kordinator KKN dengan jumlah mahasiswa angkatan sekitar 200 orang yang mendukung yayasan selama ini mulai sejak berdirinya STIA Pembangunan Palu sampai sekarang.

Perjalanan panjang IKA STIAP dari tahun 2010 sejak penyerahan dari Ketua IKA lama, Zainudin SSos MSi yang posisinya sebagai Ketua 3 di yayasan. Yang mana pada saat itu memang agak dilematis dengan terbelahnya dua yayasan maka dibuatlah oleh ketua STIAP dan beliau sebagai ketua IKA dan rapat IKA yang dihadiri alumni IKA pada saat itu, keputusannya mengamanahkan kepada Musa terpilih secara aklamasi untuk mengemban tugas sebagai Ketua IKA STIAP Palu.

Dengan tujuan IKA harus mampu mengawal proses dan semua dinamika yang terjadi pada kejadian dualisme yayasan saat itu yakni menyelamatkan kampus sebagai almamater dan menyelamatkan nasib mahasiswa yang ratusan orang sementara mengikuti perkuliahan. Dalam kondisi yang tidak jelas ini mengingat nasib mereka karena terbelahnya dua yayasan maka dia menerima amanah tersebut dan dilantik oleh Ketua Yayasan, Adnand Umar Adnan dengan komposisi sebagai Ketua IKA dan Hisyam Baba sebagai Sekretaris ketika itu.

Pasca dilantiknya Ketua dan Sekretaris IKA STIAP ditengah kondisi ketidakpastian pada saat itu, Pihaknya langsung melakukan kordinasi dengan Walikota palu melaporkan kejadian tersebut dan meminta untuk dapat memperjuangkan nasib yayasan yang terbelah dan mahasiswa yang sedang kuliah. Dan hal itu disambut baik oleh Rusdi Mastura setelah itu melakukan konsolidasi dengan seluruh alumni dan mengajak sejumlah ormas serta media untuk menjadi sebuah kekuatan dalam mengawal dan menyelesaikan masalah serta dinamika yang terjadi pada saat itu. Yang mana akhirnya hal tersebut memberikan hasil yang sangat memuaskan sehingga STIA Pembanguanan Palu tetap hadir seperti saat ini.

Untuk diketahui bahwa keunikan Perjalanan panjang IKA STIAP Palu yang total mengawal segala masalah yang terjadi bahkan dinamika di kampus, sungguh sangat luar biasa. Berkat kegigihan IKA STIAP dalam mengawal segala persoalan saat itu, pada akhirnya semua masalah bisa terselesaikan dengan pondasi sebuah kekuatan kemitraan yang dibangun oleh Ketua IKA sehingga kampus STIAP Palu tetap hadir ditengah masyarakat. Hal ini merupakan kebanggaan kita sebagai alumni bahwa kontribusi dan peran alumni pada saat itu sangat luar biasa dan tidak bisa terbantahkan oleh siapapun “Andai saja IKA STIAP Palu tidak bergerak, maka kampus ini hanya tinggal kenangan, ” kata Musa.

Meski diakuinya bahwa beberapa tahun pasca kejadian itu, semua pengurus disibukkan oleh tugas masig-masing. “Terlebih saya pribadi selaku Ketua IKA STIAP Palu, saat itu lanjut mengikuti pendidikan setukpa yaitu pendidikan pembentukan perwira selama 7 bulan selesai pendidikan, lagi-lagi saya disibukkan dengan rutinitas tugas di kepolisian. Maka terjadilah kevakuman dibeberapa tahun ini,” tutur Musa.

Dan kelalaian yang diamanahkan sebagai nahkoda di IKA STIAP Palu, tidak sempat membentuk ketua-ketua bidang dan kordinator. Sehingga terjadi kevakuman peran IKA di Kampus. “Dan nanti kami terbangun di saat Ketua STIA Pembangunan Drs Nasir mangngasing M,Si mendesak kami kembali untuk bisa berperan IKA dikampus. Hanya saja saya sampaikan saya butuh semua alumni diundang khsusunya yang ada di Kota Palu dan sekitarnya ada perwakilan yang bisa hadir,” jelasnya.

Maka diundang Kembali oleh ketua pembina IKA Zainudin untuk seluruh alumni di Palu dan sekitarnya agar hadir pada rapat tanggal 4 Desember 2022 . Rapat yang dihadiri sekitar puluhan alumni keterwakilan dari 8 angkatan dan itu terlihat dari absen yang diisi pada saat itu. Rapat dipimpin langsung oleh ketua dewan pembina yang menceritakan perjalanan IKA STIAP mulai dari era Zainudin hingga tongkat estafet IKA diserahkan ke dirinya di tahun 2010. Sampai terjadi kevakuman. Dan hasil rapat secara bulat semua peserta memutuskan dan mengamanahkan kembali Musa sebagai Ketua IKA STIA Pembangunan.

“Alhamdulillah, saya hanya bisa berterima kasih atas kepercayaan kawan-kawan yang kembali memberikan tongkat estafet ini dan mengamanahkan saya tetap menjadi Ketua IKA STIAP Palu Periode 2022-2027 didampingi Hisyam Baba menjadi Sekretaris IKA. Dan bendahara Umi Kalsum maka saya akan berupaya untuk menjaga marwah dari amanah ini demi pengembangan dan kemajuan STIAP Palu,” kata Musa yang nampak bangga melihat semangat dari para alumni yang kompak dalam berjuang membesarkan Kampus STIAP Palu.

Karena itu, sebagai Ketua IKA STIA Pembangunan Palu, secara pribadi dirinya menyampaikan terima kasih kepada mantan Gubernur Sulteng, H Llongky Djanggola dan kepada almarhum Prof Aminuddin Ponulele yang kala itu menjabat selaku Ketua DPRD Sulteng.

“Selain itu, terima kasih juga disampaikan kepada sejumlah pimpinan media cetak. Media pada saat itu sangat besar peranannya dalam mendukung gerakan IKA dan Mahasiswa saat memperjuangkan kampus STIAP Ini dengan memberikan edukasi dan pencerahan kepada masyarakat terkait kekisruhan yang terjadi kala itu akibat dualisme kepemimpinan di Yayasan Kampus. Dan para insan media lah yang menjadi kekuatan IKA saat itu ,” kenang Musa.

Untuk itu lah dalam kesempatan pelantikan kepengurusan IKA STIA Pembanguna Palu 2022-2026, Musa meminta pihak kampus memberikan penghargan berupa beasiswa kepada para wartawan yang aktif memberitakan perihal perjuangan IKA kala itu menyelesaikan konflik dualisme yayasan. Oleh Ketua STIA Pembangunan Palu, permintaan itu pun disahuti. Empat jurnalis wanita yang ikut dalam perjuangan menyelesaikan masalah dualisme yayasan pada 2010 lalu, diterima berkuliah di STIA Pembangunan dan mendapatkan beasiswa dari pihak kampus. (agg)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.