PALU-Pelantikan Dewan Pengurus Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Wilayah Sulawesi Tengah, yang dikukuhkan oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) ABP-PTSI Prof. Dr. Thomas Suyatno, di sebuah hotel di Kota Palu, Senin (15/11).
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Wilayah (PW) ABP-PTSI Sulteng, H. Rendy Lamadjido, dikukuhkan secara resmi bersama pengurus lainnya, disaksikan Gubernur Sulteng yang diwakili oleh Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulteng, Yudiawati Vidiana Windarusdiana, Rektor Unismuh Palu Prof. Dr. Rajindra, para pejabat Dinas Pendidikan yang mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi dan Dinas Pendidikan Pemkab Donggala, para pimpinan perguruan tinggi swasta se Kota Palu dan Sulteng, serta akademisi yang dilantik.
Pada kesempatan itu, Ketum PW ABP-PTSI, H. Rendy Lamadjido, dalam sambutannya mengatakan, pelantikan itu merupakan momentum bersejarah bagi dunia pendidikan di Sulteng, khususnya bagi perguruan tinggi swasta.
Dikatakan Rendy, dengan adanya wadah ABP-PTSI akan membuka sekat dan merelai pertikaian-pertikaian di dunia akademik, sekaligus sebagai jembatan bagi pengembangan dunia pendidikan di Sulteng, bagaimana mengikuti kajian pendidikan nasional maupun internasional.
“ Insya Allah kita berjuang bersama, meningkatkan pendidikan dalam rangka memajukan pendidikan di Sulawesi Tengah yang kita cintai ini, “ kata Rendy Lamadjido.
Rendy juga memotivasi, dengan berdirinya organisasi ABP-PTSI di Sulteng akan mampu berbicara banyak dalam mewujudkan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Sulteng.
Sementara itu, Ketum ABP-PTSI Pusat, Prof. Dr. Thomas Suyatno menegaskan kepada para pengurus ABP-PTSI untuk tetap kritis kepada pemerintah, namun dengan jalan yang profesional dan etis atau santun.
“Kita harus tetap kritis tetapi harus santun. Jangan pernah ribut dengan siapapun di daerah. Jika suatu masalah tidak dapat diselesaikan di daerah, silakan sampaikan ke pusat, nanti pusat yang akan berjuang,” kata Prof. Thomas.
Ia menambahkan, ABP-PTSI merupakan tempat mengadu bagi para anggotanya. Sehingga, para pengurus ABP-PTSI dituntut untuk senantiasa ikhlas dan rela menerima kesulitan dan keluhan anggota-anggotanya.
Mewakili Gubernur Sulteng, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng, Yudiawati Vidiana menyampaikan perguruan tinggi swasta merupakan mitra strategis yang diharapkan dapat bersinergi dan berkontribusi bagi pembangunan, khususnya meningkatkan daya saing dan intelektualisme sumber daya manusia di Sulteng.
Pemerintah juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada ABP-PTSI, sebagai wadah menyalurkan aspirasi dan harapan perguruan tinggi swasta di Sulteng.
“Harapan kiranya ABP-PTSI dapat memberikan pembinaan dan pendampingan kepada seluruh PTS di Sulteng. Semoga seluruh PTS di Sulteng dapat menetapkan langkah-langkah cerdas dan inovasi guna mewujudkan pengelolaan PTS yang professional, sehingga masyarakat memiliki alternatif dalam menimba ilmu dan menempuh program pendidikan pada berbagai jenjang yang ditawarkan,” tutur Yudiawati, membacakan sambutan Gubernur.
Ia juga berharap, agar sinergitas lembaga perguruan tinggi swasta bersama sivitasnya dengan pemerintah daerah dapat lebih ditingkatkan, sehingga muncul terobosan-terobosan yang dapat menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, stunting dan masalah-masalah kesenjangan sosial di daerah.
“Terutama mendorong hasrat masyarakat Sulteng supaya mau melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi,” pungkasnya.(mch)