Kasubag Hubungan Pelanggan, Rangga Andika Saputra mengatakan, ada beberapa titik yang belum makimal penyaluran airnya, dan pihaknya masih menunggu bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. “Kelurahan Tondo, Talise Tanmodindi, dan lasoani itu sudah teraliri Cuma belum maksimal,” ungkapnya saat di temui di kantor PDAM Palu, Jumat kemarin.
Pelayanan administrasi pun kata dia, sudah mulai buka pada tanggal 12 Oktober lalu hanya saja waktu kerja dibatasi sampai pukul 15.00 wita, mengingat kondisi yang masih belum stabil. Saat dikonfirmasi terkait pemberlakuakn denda bagi pelanggan, Rangga membenarkan hal tersebut.
“Sekarang pelayanan kasir sudah mulai seperti biasa. Kalau untuk denda itu berlaku di pembayaran rekening bulan sembilan,” ungkapnya.
Lanjut Rangga, mengingat kondisi Kota Palu yang porak poranda akibat bencana alam, dirinya mengusulkan ke Direktur PDAM Palu untuk penghapusan denda sementara bagi pelanggan PDAM Palu. “Alhamdulilah sudah di ACC Pimpinan jadi untuk periode bulan 10 (Oktober) itu dendanya dihapuskan tapi memasuki periode bulan sebelas itu berjalan normal kembali,” ujarnya Jumat (2/11).
Dari data yang dikeluarkan PDAM Palu, sekitar 8.310 pelanggan yang terdaftar melalui sistem. Rangga mengungkapkan, ada beberapa pelanggan yang memilih untuk berhenti menggunakan PDAM Palu dan memilih membuat sumur sendiri.
“Kita mengerti karena pasca bencana ini memang kan banyak yang butuh air sementara pelayanan kita belum maksimal juga jadi kita sia berharap sama Dinas Pekerjaan Umum ini, tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu,” sambungya.
Masih kata Rangga, pihaknya belum menerima pelanggan baru karena masih fokus untuk perbaikan beberapa instalasi dan pipa pelanggan yang rusak. “Kalau untuk itu mungkin bulan depan atau akhir bulan kita bisa terima, untuk sekarang kita maksimalkan perbaikan dengan pelanggan yang ada dan dengan sumber daya manusia yang terbatas,” demikian Rangga. (win)