SIGI-Bupati Sigi, Mohamad Irwan, dikediamannya baru-baru ini, menerima kedatangan tim peneliti benda-benda pusaka se tanah air khususnya wilayah Kabupaten Sigi, yang dikomandoi Ki Kumbang yang berasal dari wilayah Provinsi Banten.
Adapun kedatangan Ki Kumbang sebagai peneliti budaya benda pusaka turut didampingi Komunitas Bentara Budaya Tadulako (Kombat), yang dipimpin Arif Setiawan, Sekretaris M. Idris, dan Bendahara Adi Sandrego.
Ki Kumbang selaku peneliti benda-benda pusaka tersebut, Jumat malam (13/5) melaporkan, sebelumnya dirinya sudah turun hingga ke wilayah Kecamatan Pipikoro khususnya Desa Kantewu. Disana, kata Ki Kumbang, dirinya menemukan berbagai macam jenis Guma, yang selanjutnya dibawa dan dilakukan penelitian di laboratorium metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hasilnya, benda pusaka Guma mengandung 19 unsur material dengan tingkat kekerasan besi yang ada di ujung, seperti material titanium, molgram, mangan dan silika.
Dirinya juga melaporkan bahwa, di daerah Kabupaten Sigi yang paling antik, guma ada di wilayah Lindu. Karena pada awal abad ke 19, telah ditemukan jenis guma yang berjenis Kobiti dan sekarang ada di museum Rotterdam Belanda.
Berdasarkan penelitian mereka, kandungan material yang terdapat pada guma, melebihi senjata lain. Selain itu, terdapat juga benda pusaka lainnya yang ada di Kabupaten Sigi, yakni Tavala (tombak), senjata pemukul dari kayu, sumpit, tameng, dan masih banyak benda-benda pusaka lain.
Olehnya itu, para tim peneliti budaya benda-benda pusaka tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sigi, Mohamad Irwan, yang merupakan sosok kepala daerah yang peduli dan sangat merespon, serta mendukung mereka sebagai pemerhati benda pusaka yang dimana hasil penelitian mereka akan menjadi sebuah buku.
Untuk diketahui, senjata tradisional guma adalah pedang kuno zaman dahulu yang panjangnya sekitar 1 meter. Guma melambangkan keperkasaan pria dan terbuat dari baja. Pada kedua ujungnya diukir dan badan sarung diberi hiasan-hiasan yang telah diikat dengan logam perak.(mch)