DAERAHPOSO

Pemkab Poso Terima Bantuan Alkes Pencegahan Stunting dari BRI

ALKES : Kadis Kesehatan Poso, Taufan Karwur, saat menerima bantuan alkes dari Pinca BRI Poso, Heru Hendrowardono.(FOTO : BUDIYANTO WIHARTO/RADAR SULTENG)
Dilihat

POSO-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso menerima bantuan alat kesehatan atau alkes pencegahan stunting dari Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Poso, Rabu (16/3).

Bantuan yang diserahkan pimpinan cabang BRI Poso Heru Hendrowardono itu diterima langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Poso dr. Taufan Karwur mewakili Bupati Verna Gladies Merry Inkiriwang di aula kantor Dinkes. Jenis bantuan alkesnya antropometri kid berupa timbangan bayi, timbangan berdiri, alat ukur lingkar kepala, alat ukur lingkar perut, dan alat ukur tinggi badan.

Pinca BRI Poso, Heru Hendrowardono, mengatakan bantuan alkes pencegahan stanting merupakan bantuan CSR program BRI Peduli yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

” BRI ingin ikut membantu Pemkab Poso menangani kasus stunting yang ada didaerahnya. Karena itulah bantuan alkes ini kita berikan,” sebut Heru.

“Bantuan alkes pencegahan stunting ini diberikan dalam rangka hari gizi nasional tahun 2022 dengan tema cegah stunting itu penting,” tambah dia.

Dijelaskan Heru, tahun ini ada 8 kantor cabang BRI se-Kanwil Manado yang mendapat anggaran pengadaan bantuan alkes pencegahan stunting. Satu diantaranya adalah BRI Cabang Poso.

Untuk BRI Poso sendiri bantuan alkes pencegahan stunting di peruntukan bagi tiga Puskesmas, yaitu Puskesmas Kawua, Puskesmas Lawanga, Puskesmas Kayamanya, dan dua Posyandu yakni Posyandu Tagolu, dan Posyandu Silanca sesuai rekomendasi dari Dinkes Poso.

“Harapannya bantuan alkes ini dapat mendukung Pemkab Poso dalam pencegahan stunting diwilayahnya,” ungkap Heru.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Poso, Taufan Karwur, mengapresiasi bantuan alkes pencegahan stunting dari BRI.

Menurutnya, bantuan dari program Peduli BRI tersebut merupakan bentuk kolaborasi dan tanggung jawab bersama dalam menjamin terpenuhinya kesehatan masyarakat.

” Atas nama Pemerintah Kabupaten Poso saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BRI. Program ini peduli terhadap masyarakat, peduli terhadap lingkungan dan peduli terhadap pendapatan masyarakat,” bilangnya.

Mengenai stunting, Taufan memastikan, bahwa pemerintah Kabupaten Poso masih terus fokus memberi perhatian.

Kata Taufan, tahun 2022 ini Poso telah ditetapkan sebagai salah satu daerah lokus penanganan stunting di Sulawesi Tengah. Itu mengingat kasus stunting di daerah pasca konflik ini cukup signifikan.

“Di Poso saat ini ada 23 persen anak bawah lima tahun atau balita yang kena stunting,” bilang Kadis Taufan. Lokus penanganan stunting di Poso berada di 28 desa di 11 kecamatan. Tapi demikian, menurut Taufan, kasus stunting juga memungkinkan ada di kelurahan/desa lain sehingga butuh pendataan dan penanganannya.

“Kami tidak punya dana cukup untuk atasi stunting. Karena itu butuh kepedulian serta bantuan pihak lain. Terimakasih pada BRI. Semoga generasi Poso tumbuh dengan kualitas yang lebih baik dan bebas dari stunting,” ucapnya.

Terkait bantuan yang alkes stunting diberikan BRI, Kepala Dinkes Taufan meminta Puskesmas dan Posyandu penerima bantuan bisa menjaganya dengan baik agar tahan lama manfaatnya dalam mengatasi stunting di Poso.(bud)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.