BERITA PILIHANEKONOMI

Pemerintah Tetapkan HET Semen

Dilihat

PALU – Pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng dan satgas pangan, telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) semen persak, yaitu semen Tonasa Rp65 ribu persak, Tiga Roda Rp65 ribu persak dan Bosowa Rp68 ribu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Arif Latjuba mengatakan, sesuai surat pernyataan para distributor semen Tonasa, Bosowa dan tiga roda mulai 17 November harga het semen Tonasa Rp65 ribu per sak, Tiga Roda Rp65 ribu per sak dan Bosowa Rp68 ribu.

Dia pun meminta jika masyarakat menemukan ada toko menjual di atas het agar segera melaporkan dengan menunjukkan nota pembelian sebagai bukti ke Satgas Pangan Polda Sulteng. “Semua itu adalah kesimpulan hasil rapat pada Jumat 16 November di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng,” ucapnya.

Selain itu beberapa upaya telah dilakukan Disperindag untuk mengantisipasi mahalnya harga semen, seperti menyurat ke Grand Manager Tonasa yang berisi permintaan segera masukkan semen untuk Kota Palu dan sekitarnya, permintaan penetapan kepastian harga HET semen, dan rapat bersama semua instansi terkait termasuk Polda, distributor dan pengecer meminta informasi stok sementara semen dan harga yang jual pasca bencana.

“Stok semen aman, Tonasa telah bongkar berapa ribu sak, termasuk Bosowa telah bongkar muatan juga di Taipan,” sebutnya.

Menurut Arif, tidak masalah stok semen. Hanya pihaknya mensinyalir ada pengecer yang sengaja memanfaatkan keadaan dengan meninggikan harga. Saat ini HET Tonasa, Tiga Roda dan Bosowa sedikit mahal karena merupakan perusahaan swasta. Arif pun menyatakan pihanya mengambil beberapa beberapa langkah agar masyarakat tenang. “Jangan terpengaruh berita Medsos (media sosial, red). Bisa jadi yang meneyebar berita itu tidak membeli semen hanya asal status ikut ramai,” ungkapnya.

Meski begitu Arif tidak menampik jika situasi di Kota Palu dan sekitarnya, saat ini memungkinkan kebutuhan akan semen meningkat. Pada akhir tahun, seperti bulan Desember akan banyak proyek pembangunan yang digenjot untuk dirampungkan. Ditambah dengan proyek pembangunan pasca bencana sehingga kebutuhan akan semen meningkat. Saat ini bulan Desember akhir tahun, akhir proyek ditambah lagi habis bencana.

Arif mengungkapkan dengan pasokan satu juta sak di tahun 2018 yang sama dengan tahun 2017, maka ada kemungkinan kekurangan stok semen diakibatkan meningkatnya pembangunan pascabencana. Olehnya, ada upaya dari pihaknya untuk mengajukan permohonan ke Kementerian dan management perusahaan semen agar stok semen ditambah 20 hingga 30 persen.

“Intinya saat ini menetralkan harga di pasar. Dari tinggal distributor hingga pengecer jika harga aman semuanya akan mudah masyarakat juga tenang,” ucap Arif.(umr)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.